Gus Dur, Keturunan Nabi ke-33?
Salam perjuangan,
Untuk lebih mengenal sosok dari sang guru kita, Ketua Umum Dewan Syuro PKB, al-mukarrom KH Abdurrahman Wahid, mari kita baca kutipan dari sumber blog pecinta Gus Dur berikut ini :
——————————————————–
Gus Dur, keturunan nabi? banyak orang yang tidak percaya bahwa Gus Dur yang terkenal kontroversial ini adalah keturunan nabi, namun dalam kenyataannya, silsilah gus dur menyambung ke rasullulah SAW.
Dapat dibuktikan dari sebuah Al-kitab Talchis karangan Abdulloh Bin Umar Assathiri. Sumber ini diklaim telah diteliti dan direstui Rois Aam Jam’iyah Ahlith Thoriqoh Al Muktabaroh An Nahdliyyah KH. Habib Lutfi Ali Yahya, Pekalongan.
Berikut petikan silsilah Gus Dur sampai ke Nabi Muhammad SAW:
1. Muhammad Salallahu Alaihi Wailaihi Wasalam,
2. Sayyidina Fatimatus Zahro dengan Sayyidina Ali,
3. Sayyidina Husen Bin Ali,
4. Sayyidina Ali Zaenal Abidin,
5. Sayyidina Muhammad Al-Baqir,
6. Sayyidina Ja’far Shodiq,
7. Sayyidina Ali AL-Uroidi,
8. Sayyidina Muhammad Annaqib,
9. Sayyidina Sayyidina Isa Arrumi,
10. Sayyidina Ahmad Al-Muhajir Ilallah.
11. Sayyidina Ubaidillah,
12. Sayyidina Alawi,
13. Sayyidina Muhammad,
14. Sayyidina Alawi Muhammad,
15. Sayyidina Ali Choli’ Qosam,
16. Sayyidina Muhammad Shohibul Mirbath,
17. Sayyidina Alawi,
18. Sayyidina Amir Abdul Malik,
19. Sayyidina Abdulloh Khon,
20. Sayyidina Ahmad Syah Jalal,
21. Sayyidina Jamaludin Khusen,
22. Sayyidina Ibrohim Asmuro,
23. Sayyidina Ishak,
24. Sayyidina Ainul Yaqin (Sunan Giri),
25. Sayyidina Abdurrohman (Jaka Tingkir),
26. Sayyidina Abdul Halim (P. Benawa),
27. Sayyidina Abdurrohman (P. Samhud Bagda),
28. Sayyidina Abdul Halim,
29. Sayyidina Abdul Wahid,
30. Sayyidina Abu Sarwan.
31. Sayyidina KH. As’ari,
32. Sayyidina KH. Hasyim As’ari
33. Sayyidina KH. Abdul Wahid Hasyim
34 KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
——————————
Mudah2an Allah memuliakan Rosulullah, Keluarga besarnya, termasuk Gus Dur, dan umatnya di belahan dunia manapun ..
Wassalamu’alaikum
Blog Generasi PKB 
8 Mei 2008 pada 6:49 am
Hmm.. no comment untuk silsilah Gus Dur.
Tetapi kita masih ingat cerita tentang putra Nabi Nuh, meskipun dia putra dari seorang Nabi yang mulia, tetapi Allah SWT tidak menilai seseorang dari keturunannya, maka dia juga ikut tenggelam bersama kaumnya.
Juga ingat Istri Nabi Luth, meskipun istri seorang Nabi yang sangat mulia, tetapi dia juga ikut binasa bersama kaummnya.
Kita tidak bisa melihat seseorang berdasarkan keturunan, tetapi berdasarkan perbuatan dan amal yg telah dilakukan.
Oh ya sekarang Gus Dur ada di Israel untuk menghadiri HUT Israel.
regards
19 Oktober 2009 pada 6:11 am
hy mas jangan slalu suudon sma orang, klo anda blum punya ilmu yang cukup buat menafsirkan omongan GD.
27 Mei 2010 pada 8:16 am
ADA JUGA SAMPEAN KLO GA TAHU SEJARAH GUSDUR JANGAN SOK BELAIN, TRUS KLO DI KASH TAHU JANGAN JANGAN BELAGA BEGO
26 November 2010 pada 8:07 pm
loh.. yang suudzon malah yg kamu dong. dia kan gak nuduh apa2. cuma bilang Gus Dur di Israel untuk menghadiri HUT Israel.
14 Januari 2011 pada 7:12 pm
g perlu ilmu yg mendalam menafsirkan kalam2 gus dur… suddah nyata kalam dan amalnya itu SESAT DAN MENYESATKAN>> WALLAHI ANA BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP PERTANYAAN ANA INI DI DUNIA DAN AKHERAT….
29 Januari 2010 pada 5:45 pm
trus kenapa klo gusdur pernah ataupun ke israel untuk merayakan hut israel gak ngaruh kalee, namanya juga orang beragama harus saling menghormati sesama mahluk Allah
22 Februari 2011 pada 5:30 am
bener!!!!
khan Dunia Ini terasa indah klau qt saling menghargai agama lain! toh semua ajarannya sama aja!
sama2 mengajarkan tu berbuat baik! yang bikin jelek tu sifat orangnya!!
15 Maret 2011 pada 12:26 pm
gusdur=gus dajjal antek yahudi nomer wahid!!!!
pembela kafirun, pelindung aliran sesat.
si buta dari jombang dah matipun masih sempat2nya nyesatkan banyak orang jahil…
31 Juli 2011 pada 6:36 pm
heheheheeee kaya’nya sampeyan iri gara2 sampeyan bukan keturunan nabi, kaya’nya sampeyan yang keturunan dajjal, soalnya pinter sekali menilai orang
8 Mei 2008 pada 7:02 am
Mudah-mudahan akhlaq dan kepribadian Gus Dur sesuai dengan Rosulullah SAW. Amien
8 Mei 2008 pada 4:43 pm
Masalahnya, bukan pada apakah dia keturunan Nabi atau tidak, tapi apakah dia mengamalkan Ajaran Nabi atau tidak?
6 Maret 2010 pada 4:23 am
Kalau Gus Dur, saya yakin iya… wong dia kiayi… mantan ketua PKB.. mas tidak mengamalkan ajaran agama
8 Mei 2008 pada 10:54 pm
Tulisan ini merupakan KEBOHONGAN BESAR, karena KAMI SEBAGAI ORANG ARAB tidak bisa melacak silsilah yang dituliskan diatas.
Padahal BANGSA ARAB adalah bangsa yang terkenal suka menuliskan sejarahnya, serta MENGHAFALKAN NAMA NENEK MOYANGNYA.
Semoga Allah SWT menunjuki si pembuat blog ini ke jalan TAUBAT, karena sesungguhnya MEMALSUKAN GARIS NASAB adalah TERMASUK PERBUATAN MUNGKAR.
18 September 2009 pada 3:31 pm
Preet
5 Januari 2010 pada 12:42 pm
biasa saja, ga usah terbawa emosi, itu hak setiap orang.kalau mengaku keturunan sah-sah saja, yang ga bolehkan mengaku nabi.so jangan terjebak dengan nafsu kita sendiri
5 Januari 2010 pada 12:48 pm
o iya saya juga keturunan nabi lho..! (nabi Adam AS)
8 Januari 2010 pada 5:12 pm
org arab?
trs knp klo kmu org arab?
hebat?
29 Januari 2010 pada 5:54 pm
woii
sombong bgt sech
mangnya orang arab keturunan rasul semua
k pdan lu
12 Mei 2010 pada 12:36 pm
ORANG ARAB KETURUNAN ABU JAHAL KALEE
16 Februari 2011 pada 8:24 am
tidak kami ragukan lagi kebenaran GARIS NASAB ini, dan dari beliau2 ini lah bangsa ini menjadi bangsa yang besar bangsa yang selalu mengutamakan pendidikan, hak,dan martabat rakyat bangsanya. mestiya kita ini bangga dan bersyukur….!!!
andaikan aku boleh menuduh pada anda….. bisa jadi anda ini orang arab dan keturunan anda ini musuh besar dari rosulillah muhammadin SAW.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, astagfilloh heladzim.
28 April 2011 pada 3:41 am
Kayaknya keraja’an Arab yang pegang WAHABI semua…Antek Israel…
8 Mei 2008 pada 11:22 pm
amien
9 Mei 2008 pada 1:17 am
kalau saya keturunan yang ke berapa ya???, …*sambil ngupil*…kalau temen2nya yang ngakuin, Gus Dur dibilang keturunan Nabi,ya normal aja, namanya juga temenn…he..he..he..coba membangun mitos ya…aduhhhh, kok keturunan nabi ngak bisa menjaga lisannya,…kacau neh tulisan…..*sambil menghela nafs panjang, lalu jalan tertunduk*…
9 Mei 2008 pada 3:17 am
Ada riwayat yang perlu diteliti kesahihannya yaitu dari sunan giri ke jaka tingkir. dalam banyak babat disebutkan bahwa ayah jaka tingkir adalah ki angeng pengging bukan sunan giri, ki ageng pengging adalah murid syekh siti jenar. bisa juga dilihat di wikipedia, referensinya cukup kuat http://id.wikipedia.org/wiki/Ki_Ageng_Pengging#Asal-Usul_Ki_Ageng_Pengging ddan http://id.wikipedia.org/wiki/Jaka_Tingkir#Asal-usul. lagi pula rabithah aalawiyah yang menyensus nasab keturunan rasulullah s.a.w belum mengakui kesahihan nasab yang diajukan. ada beberapa jalur yang tidak tsiqat
19 Februari 2010 pada 5:29 pm
Sunan Giri g puny anak bernama Abdurrohman (Joko tingkir). Pemalsuan itu Gadungan dan gadungan itu kriminal….
14 Februari 2011 pada 11:32 pm
Berikut silsilah Gus Dur Melalui Sunan Giri :
01. KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
02. bin KH. Abdul Wahid
03. bin Nyai Hasyim Asy’ari
04. binti Nyai Nafiqoh
05. binti Kyai Ilyas
06. bin Kyai Mas Buntoro
07. bin Nyai Muhammad Santri
08. binti Nyai Ageng Basyariah
09. binti Ki Ageng Muhammad Besari
10. bin Nyai Anom Besari
11. binti Panembahan Giri
12. bin Sunan Kawis Guwo
13. bin Sunan Prapen
14. bin Sunan Sedo Ing Margi
15. bin Sunan Dalem Wetan
16. bin Sunan Giri
17. bin Maulana Ishaq
18. bin Ibrahim Zain Al-Akbar (Ibrahim Asmoro).
19. bin Syekh Husain Jamaluddin
20. bin Ahmad Syah Jalaluddin.
21. bin Abdullah
22. bin Abdul Malik Azmatkhan
23. bin Alawi ‘Ammil Faqih
24. bin Muhammad Shahib Mirbath
25. bin Ali Khali’ Qasam
26. bin Alawi
27. bin Muhammad
28. bin Alawi
29. bin Ubaidillah
30. bin Al-Imam Ahmad Al-Muhajir
31. bin Isa An-Naqib
32. bin Muhammad An-Naqib
33. bin Ali Al-Uradhi
34. bin Al-Imam Ja’far Ash-Shadiq
35. bin Al-Imam Muhammad Al-Baqir
36. bin Al-Imam Ali Zainal Abidin
37. bin Al-Iman Husain bin Ali bin Abi Thalib
38. bin Fathimah Az-Zahra’
39. binti Muhammad Rasulillah
Sumber :
Inilah SILSILAH 7 KRATON,
melalui SUNAN GIRI
http://lintas.me/wH4IlK1a
4 April 2011 pada 3:01 am
alhamdulilah
9 Mei 2008 pada 4:54 am
keturunan nabi, emangnya nabi dari hongkong apa.
kayak kagak ada aja nabi yg lain apa.
9 Mei 2008 pada 6:05 am
gag gt tau, tapi jg gag gt mengerti. gag mw tau, jg gag mw mengerti. pdhl sm2 lair d jombang
9 Mei 2008 pada 6:58 am
Emangnye gue pikirin…
mau keturunan nabi kek, mau keturunan kebo kek… yang dinilai bukan keturunannye… tapi takwanye…
Nah ini orang persis kaya dajjal suka membalik balikan ayat dan ajaran islam… gak akan mulya… Kecuali tobat.
Ingat pesan bapak moyang luh.. Maksudnya Nabi saw : Lau kaana fatiimatun binti muhammad saroqot faqtho’uu aidiyahaa (seandainya fatimah saja anak muhammad saw mencuru, maka akan kupotong tangannya).
Blas.. gitu aja repot !
10 Oktober 2010 pada 11:42 am
dasar bocah gemblung loe,kalau gus dur loe anggap dajjal berarti Loe bener2 gemblung.ha….8x.ngaji sono,minta bokap nyokap Loe guru ngaji yang alim biar akhlaq lou ga seperti bocah gemblung kayak kiyek.ha..10x.
Gus dur itu umur 20 tahun aja sudah pantas jadi seorang syech (guru agama yang alim).nah loe cebok aja belum bener sudah ngatain gus dur dajjal.ha…8x.masuk neraka baru tau rasa loe…semoga gus dur memaafkanmu kelak di akhirat.
9 Mei 2008 pada 7:51 am
Dengan tindakan dan ucapan2nya, rasanya kok GusDur malah seolah merendahkan silsilah keluarganya….
Terlepas benar-tidaknya silsilah tersebut, tapi kalo kita buka-buka kembali sejarah Rasulullah s/d tabiut-tabiin hingga masa kekhalifahan Turki Ustmaniyah dan seterusnya selalu kita dapatkan indahnya cerita-cerita yang pelaku-pelakunya adalah keturunan Rasulullah. Bagaimana mutiara-mutiara titisan darah Rasul itu berbicara, bertindak dan bertingkah laku dengan sangat-sangat elegan, tegas terhadap yg kafir, menyayangi sesama muslim, berani, ga mencla-mencle, ga suka guyon, jujur, cerdas tapi selalu tawadhu. Karena mereka hanya takut kepada Tuhannya, bukan kepada yahudi!
9 Mei 2008 pada 8:49 am
Salam,
Sebelumnya terimakasih kepada rekan2 semuanya atas partisipasinya di blog generasi ini.
Silsilah di atas memang dari sumber informasi yang lain dan kami sertakan sumbernya. Namun, kepada rekan2 yang tidak setuju, membantah atau sejenisnya, kiranya bisa memberikan data / argumen yang sebenarnya, atau paling tidak mendekati “kebenaran”, sehingga hal2 yang menurut sebagian kita menjadi “kontroversi” bisa terselesaikan dengan jelas.
Monggo data nya
Terima kasih
9 Mei 2008 pada 10:14 am
Setuju mas kader PKB, kalau gusdur mempunyai silsilah sampai ke rasulullah dan itu ada sumbernya, Silahkan bagi yang tidak percaya gusdur keturunan nabi agar membuktikan bahwa gusdur memang bukan keturunan nabi dan sebutkan juga sumbernya dari mana.
9 Mei 2008 pada 12:33 pm
Seringkali orang tertipu karena meilahat kulit luarnya saja, jelas2 Gus Dur menjaga Islam dengan gagah dan berani, saya pernah dengar tentang silsilahnya dan membenarkan juga serta menempatkan Gus Dur pada tempat yang mulia, beliau keturunan mbah Ganjur pembesar kerajaan Demak tempo dulu, jika beliau keturunan dari R Fatah berarti beliau keturunan Nabi Muhammad dari jalur putri, kalu keturunan dari R Patiunus berarti beliau keturunan Nabi Muhammad dari jalur laki2.
Hati-hati yang komentar miring disini…. jika Gus Dur ternyata bukan keturunan Nabi Muhammad maka beruntunglah anda…
Jika ternyata benar keturunan Nabi Muhammad maka akan ada dampaknya, ingat!!! hati2 terhadap keluaga Rasulullah
26 September 2009 pada 12:19 pm
dan jelas yg anda katakan membantah orang yg bantah bahwa gusdur keturunan,dari mn anda mengetahui?silahkan datang ke robitho alawi
24 Februari 2011 pada 8:27 am
akhirnya gusdur mati juga….biar kuburannya amblas ditelan bumi,,….
9 Mei 2008 pada 12:46 pm
Tanda2 keturunan Nabi Muhammad dalam diri Gus Dur itu ada, pandanglah dengan mata hatimu, semua akan tampak jelas. Memusuhi PRIBADI beliau dengan niatan benci itu sangat berbahaya bagi pribadi yang memusuhinya, mengikuti beliau dengan mata buta juga berbahaya….
Aku yakin tak lama lagi hal itu akan tampak nyata…
Aku meyakini Gus Dur sebagai pembela Islam yang dilahirkan sebagai ahli politik…..
9 Mei 2008 pada 9:58 pm
😆
Jadi kalau keturunan Nabi, kenapa rupanya, Mas?
Menilai seseorang dari darah itu cuma akan menimbulkan kultus individu yang nantinya akan memunculkan diktator berdasar turunan
9 Mei 2008 pada 10:20 pm
hahahhahah…………..memang betul apa kata si mbah, yang memusuhinya GusDur itu cuman dua (2)
Pertama , orang yang wawasannya lemot (CUPU).
Kedua , orang yang berbeda “Idiotlogi”nya (NEWBIE).
9 Mei 2008 pada 10:20 pm
ga penting ternyata…
10 Mei 2008 pada 4:28 am
buat saudara LQman yang merasa orang arab, dan terbiasa menghafalkan nama nenek moyangnya, kalau memang data anda valid dan sumbernya jelas, silahkan di floorkan saja disini..saya pikir tulisan ini sudah jelas sumber, dari kalangan habaib..monggo kalau memang ada yang tidak sepakat tapi datanya jelas..sebagai pembanding..
10 Mei 2008 pada 11:13 am
setuju bahwa garis keturunan tidak selalu sebanding dengan ahlak.
Gw liat juga banyak orang2 yang ngaku habib…tapi kelakuan kayak preman….he he he bertentangan dengan moral islami.
Atau ngakunya ulama…tapi sorry…. kerjanya menghasut umat untuk bertindak anarki bahkan makar
Setau gw Gusdur gak suka bawa-bawa nama moyangya, kebetulan aja orang2 yang selalu mengkaitkan dia dengan kakeknya…
Tp gw mesti akui gusdur itu unik. Seandainya dia tidak punya kelemahan jasmani……makin sulit buat lawan politiknya untuk menjatuhkan dia
10 Mei 2008 pada 11:52 am
Mudah2an Allah memuliakan Rosulullah, Keluarga besarnya, termasuk Gus
Dur, dan umatnya di belahan dunia manapun. Amin.
30 April 2011 pada 9:05 pm
kualat kmu awas
30 April 2011 pada 9:07 pm
cory kliru bales q
11 Mei 2008 pada 12:52 pm
Boleh komentar lagi ya…..
Koq melebar sampai kultus individu dan mengukur ahlaq segala? mengkultuskan seseorang itu tergantung sudut pandang pribadikan mas? dan mengukur ahlak beliau, wah kalau sampai disitu aku ga ikutan ah, meteran gue pendek ga bisa buat ngukur yang lebih panjang.
Yang jelas Gus Dur pernah selamat kan aku, dengan dawuh beliau “Salam bisa diganti dengan selamat pagi, dll” nah itu aku gunakan pada orang non muslim dan orang yang belum jelas islamnya.
eee… hal itu malah diprotes sama orang Islam anyaran, tapi Gus Dur bijak sana, tidak ungkapkan alasan sebenarnya yang dapat menyakiti perasaa orang non muslim, “kalu tidak bisa orang tuanya ya anaknya yang kita harapkan masuk Islam”.
Bagaimana mungkin anak mereka bisa ikut Islam bila kita jauh dari mereka atau kita gunakan dakwah dengan kekerasan.
Dari situ aku melihat Gus Dur lebih Islam dari yang protes dan mengaku lebih Islam… oh dunia…. hehehehe….
22 Mei 2008 pada 11:04 am
Mabruklah yang baru dapet titel keturunan nabi…aku juga…keturunan nabi Nuh AS dan kalau diteruskan sampe juga ke nabi Adam As. O.,ya….Itu Abu Lahab berarti masih satu keturunan juga kan dengan Gus Dur. Tolong ya Kalau sudah ketemu nanti dengan Abu Lahab sampaikan salamku padanya! tolong ya…pemilik blog ini agar menyampaikannya kepada Gus Dur….Thanks
7 Juni 2010 pada 6:17 am
ya akhy,GUS DUR itu benar-benar keturunan dari Sayyid Abdul Malik Azmatkhan,kalau nt tak mau mengakui beliau sebagai anak cucu Rosul,emangnya yang berhak mengakui beliau cucu Rosul itu nt apa?
ana mau tanya sama nt,nt ini jama’ah atau ahwal sih…..?
kalau nt mengaku jama’ah,jangan-jangan nt yang nasabnya masih diragukan?atau nt cemburu sama beliau karena nt g’ bs sehebat dan sekaromah beliau.
mestinya sesama jama’ah mbok yang rukun….!
23 Mei 2008 pada 9:46 pm
hmmm..seru juga ya disini…ada yang fanatik Gus Dur dan ada Juga Yang Penentang.. Padahal sekarang bukannya zaman nenek moyang… Saudara-saudaraku! kenapa kita harus berselisih pada permasalahan yang tidak bermanfaat sama selali. Gus Dur mau keturunan Nabi kek..atau Keturunan Iblis kek. itu tidak masalah. karena seseorang tidak akan mendapatkan manfaat dari nenek moyangnya di Akhirat nanti..Yang menentukan adalah amal ibadahnya sendiri. Kalau Gusdur Ibadahnya mantap dan benar2x memperjuangkan Islam, tentu pahalanya buat dia.. Sedangkan kalau ia malah menjadi tangan kanan liberalisme, Zionisme. Israilisme dan me me yang lain, tentu malaikat Malik (penjaga neraka) tidak akan menyia-nyiakannya..biarkan itu urusan dia.. Insya Allah Orang berakal bisa membuat kesimpulan sendiri….:d sekarang mending kita memekirikan diri kita.. sudahkan kita faham islam sebagaimana ia diturunkan kepada nabi Muhammad?Sudahkah kita menjalankan islam apa adanya tanpa tambahan dan pengurangan?, Pernahkan kita memikirkan palestina (Masjid al-Aqsho) yang sudah dirampas israel?pernahkan kita memikirkan saudara kita di Gaza yang hampir tiap hari dirudal dan dibunuh israel?Pernahkah kita berpikir berapa banyak rakyat Irak yang dibunuh tentara penjajah amerika dari tahun 2003 sampai sekarang?Pernahkan anda membayangan wanita-wanita irak yang sangan menjaga kesuciannya ditangkap tentara amerika dan dimasukkan kedalam penjara kemudian diperkosa hampir 9 kali dalam sehari?Pernahak kita merenung sejenak melihat kondisi umat islam di seluruh dunia terutama di somalia, sudan, irak, palestina, afganistan, thailand dll? Masih banyak yang perlu dipikirkan saudaraku! mudah-mudahan kita semua sadar dan mulai introspesi diri…..Ingat keturunan tidak akan bermanfaat diakhirat nanti .. Nabi Muhammad saja bersabda kepada putrinya..Ya Fathimah bin Muhammad. La Ugni ‘ANki Min Allohi Syai’an!
24 Mei 2008 pada 7:36 am
salam knal aja kepada yang nulis blog ini.
perkenalkan aku lingga dari DPRT seketaris dewan syuro dari cimahi
aku umur 18 tahun.
mungkin kepada yang tau tentang gusdur mungkin jadi kontroversi,dan bertanya tanya kenapa orang salah selalu di benarkan???
contohnya: yang paling hangat hangatnya pada waktu itu tentang aliran ahmadiyah.kenapa gusdur malah membelanya???
mungkin menurut pemikiran aku mungkin udah tau ahmadiyah salah knpa kita tidak bantu dia dia jga kan manusia tapi yang salah itu bkan orangnya tapi cara pemikirannya salah.
contohnya kita kalau orang mau jatuh ke jurang pasti kita jga akan menolongnya bkan.
nah mungkin nih gusdur jga gtu dah tau orang itu salah knpa kita tidak tolong.
mungkin hanya itu yang aku tau tentang gusdur,
27 Mei 2008 pada 5:31 am
jika Gus Dur itu keturunan Nabi SAW ya…mungkin bener,soalnya seorang ulama sufi kita HABIB LUTFI BIN YAHYA Pekalongan jawa tengah,yang sama2 masih keturunan Nabi SAW sekaligus ketua jamiyah ahlit thoriqoh al mutabaroh annadliyah Indonesia,beliau juga merestui dan membenarkan Gus Dur keturunan Nabi SAW. Adapun silsilah beliau HABIB LUTFI BIN YAHYA Pekalongan,Sbb :*****HABIB MUKHAMMAD LUTFI bin HABIB ALI bin HABIB HASYIM bin HABIB UMAR bin HABIB THOHA bin HABIB HASAN bin HABIB THOHA bin HABIB MUKHAMMAD bin HABIB THOHA bin HABIB MUKHAMMAD bin HABIB SYAIKH bin HABIB AKHMAD bin HABIB YAHYA bin HABIB HASAN bin HABIB ALI bin HABIB ALWI bin HABIB MUKHAMMAD MAULA DAWILAIH bin HABIB ALI bin HABIB ALWI bin HABIB MUKHAMMAD FAGIH MUQODDAM bin HABIB ALI bin HABIB MUKHAMMAD SOHIBUL MARBAD bin HABIB ALI QOSIM bin HABIB ALWI bin HABIB MUKHAMMAD bin HABIB ALWI bin HABIB ABDILLAH bin HABIB AKHMAD MUHAJIR bin HABIB ISANAQIB bin HABIB MUKHAMMAD NAQIB bin HABIB ALI UROIDLI bin HABIB JAFAR SODIQ bin HABIB MUKHAMMAD BAGIR bin IMAM ALI ZAENAL ABIDIN rh bin SAYIDINA HUSEIN rh bin SAYIDINA ALI krw {Beristrikan} SAYIDAH FATIMAH AZ-ZAHRO ra binti ROSULALLAH MUKHAMMAD S A W ………Utusan dan kekasih ALLAH SWT………. Wainsya Allah kalou Gus Dur keturunan Nabi SAW itu benar,kita ikut imam/ulama yg mengetahui silsilah tsb. Wassalamu alikum Wr Wb………….
27 Mei 2008 pada 8:16 pm
bicara gus dur , harus teliti, harus dengan jiwa bersih dan jangan jiwa dengki, nanti akan tahu akkhirnya. yang jelas beliau adalah mantan Pres. RI menggantikan Pres. Habibie. jujur lah. bicara turunan memang perlu
nanti akan ketahunan, seseorang dari turunan mana apakah dari turunan orang baik atau dari keturunan orang buronan. ini perlu karena seorang panutan harus orang keturunan baik-baik. soal temenan tidak jadi masalah apakah beliau condong ke barat atau ke timur. yang jelas beliau adalah seorang muslim yang wajib di pelihara kebaikannya. amin
8 Juni 2011 pada 8:51 am
Kalo masalah gus dur, Mungkin betul mungkin juga tidak??!! kan namanya juga manusia , tempatnya salah karena yang benar hanya Allah SWT.
Kalo masalah gusdur mantan Presiden RI, Kiai, atau apalah itu oke, tapi kok keluar istana Pake Celana Pendek ya??? (auratnya kemana-mana?)
Menghormati sesama pemeluk agama lain iya… setuju
Tetapi kalo menyamakan kedudukan Islam dengan agama lain.. itu yang salah..!! karena Islam diturunkan sebagai Penyempurna!!!! Innaddina indallaahi islam (sesungguh agama yang benar adalah Islam) CAMKAN ITU…
karena dengan menyamakan islam dengan agama lain, secara tidak kita sadar bahwa kita telah kufur kepada Allah SWT!!!
28 Mei 2008 pada 6:29 am
Sekarang Gus Dur sudah punya anak. Berarti generasi sekarang sudah sampai keturunan ke-35 (34+1) dari Rasulullaah.
Dengan asumsi yang paling minimal, tiap orang dalam garis keturunan Rasulullah mempunyai 2 anak, akan ada 17.179.869.184 orang pada level keturunan ke-35 [2 pangkat (35-1) ].
Padahal jumlah penduduk dunia pada saat saya menulis komen ini saja baru 6,675,123,945 orang.
Bagaimana penjelasannya ? Gampang ! Berarti seluruh penduduk dunia saat ini semuanya keturunan Rasulullah. Trus sisanya yang 11 milyar ? Oh sudah meninggal kemaren sore.
Saya yakin penjelasan ini bisa diterima oleh Saudara2 saya nahdliyyin, seperti ketika saya membuka kebohongan bahwa kyai mereka Jum’atan di Mekah.
Gak Jum’atan, jam satu siang keluar dari kamar sambil bilang Jum’atannya di Mekah. Setelah dijelaskan jam segitu penduduk Mekah baru Sholat Duha akhirnya tipu2 Jum’atan di Mekah itu gak pernah dijual lagi.
BTW, memang kenapa kalau seseorang keturunan ke-34 Rasulullaah ? Jangankan keturunan yang ke-34. Bahkan anak kandung nabi saja bisa masuk neraka. Ingat anak Nabi Adam dan Nabi Nuh ?
14 Mei 2011 pada 1:32 pm
saudara…..dengan tidak mengurangi rasa hormat saya kpd para nabi…..bahwasanya anda jgn membandingkan rasulullah saw dgn nabi2 yg lain…..seandainya ga ada nurnya rasulullah maka tidak ada pula nabi adam as atau nabi yg lain….. hadits atthabrani dikutip dari aisyah ra:….semua nasab (keturunan) akan putus, kecuali nasab rasulullah saw…
tlg anda cari kitab ats-tsgalain zaid ra berkata:….bahwa rasulullah berkata sebelum wfatnya, kutinggalkan kalian dua bekal dimana kalian berpegang pada keduanya tidak akan sesat,,, yaitu kitabullah alqur’an dan ahlulbaitku……
maaf klw saya ada salah
28 Mei 2008 pada 8:00 am
maksudnya apa sih buat silsilah kayak gini? mau nunjukkin bahwa si DUR itu adalah seorang keturunan Nabi Besar, seolah2 dia terciprati sifat kemuliannnya (Nabi SAW)..plis..cape de…kalopun bener silsilahnya kayak gitu, lalu apa bedanya dengan saya, kamu dan semuanya yang sama2 keturunan Nabi adam. plis lah..(memang pepatah: kalo dah cinta itu ,tai kotok terasa cokelat) tolonglah buka mata anda yang cinta buta sama DUR, apa sih yang udah diperbuat DUR buat agamanya? kecuali pemikirannya yang selalu bersebrangan dengan pendapat kebanyakan ulama islam.
DUR keturunan nabi? trus nape? ingat bung!!Alloh menilai manusia dari keimanan dan ketaqwaannya, sekali lagi bukan keturunannya.
23 Februari 2010 pada 7:07 pm
lambemu le lek ngomong seng enak, kalau kamu ingin lihat datang saja ke makam maqbaroh tebuireng maka kamu tidak akan ber komentar seper ti yang telah kau tulis …. semoga alloh memberi hidayah kepadamu amin
20 Juni 2010 pada 11:22 pm
orang mulia bukan karena keturunannya tapi karena amalanya…..keturunan nabi Ibrohimpun klo amalannya jelek masuk neraka.
7 Juni 2010 pada 6:04 am
saudaraku semua yang diblog ini anda muslim semua kaaan….?
dalam agama qt,qt diwajibkan utk selalu chusnuddhon kpd sesama,krn semua itu tanpa seizin Alloh SWT g’ mgkn akan terjadi.
INGAT : jagankan qt merasa baik dari seseorang,merasa lebih baik dari anjingpun qt g’ boleh.
kalau qt merasa lebih baik dari anjing berarti qt termasuk orang SOMBONG.
Ingat surga tdk meeu menerima seseorang yang didalam hatinya ada kesombongan meski sekecil apapun.
28 Mei 2008 pada 8:43 am
Assalamu’alaikum….
Aku arek suroboyo …. katanya urakan,brutal,brandal….opini seperti itu biasa…emang gua pikirin. Yang penting sejarah arek suroboyo sudah pernah masuk dalam ingatan kita bahwa heroisme & nasionalisme pernah ada dalam sejarah Indonesia. Oke…gitu aja kok repot. Soal Gus Dur…sama aja bung! biar dikata omongannya ngelantur, keturunan kebo lah! nabi hongkongl ah! zionis lah! kafir lah! ….. biarin aja! toh nggak ada manfaatnya ngasih komentar seperti itu…lagian yang ngasih komentar buruk tentang Gus Dur itu juga nggak lebih baik dari Gus Dur! betul?….orang benci itu boleh mengatakan apa saja terhadap orang yang dibenci.Itu hak mereka..tapi ingat hak itu pasti ada tanggung jawab moralnya kepada Alloh SWT. Untuk yang pendukung Gus Dur… kalo ada yang ngasih komentar negatif soal Gus Dur, anda nggak perlu mencak2. Gitu aja kok repot…biar aja. Mereka komentar seperti itu ada beberapa alasan : benci,tdk mengerti pemikiran2 GD,punya tokoh lain yang lebih di-idolakan,sok pintar atau merasa lebih pintar dari GD, sok islam atau merasa paling islam sehingga membenci umat islam yang lain,beda faham atau bahkan beda agama atau non muslim yang punya faham anti islam.nah…kategori mana pilihan anda? Yang penting sekarang dibenci atau dicinta…Gus Dur pernah berjasa membawa NU menjadi besar dan diperhitungkan dalam kancah pemerintahan RI, Gus Dur pernah berjasa mengusung PKB menjadi 3 besar partai pemenang Pemilu, Gus Dur berjasa…banyak sekali jasa dan penghargaan yang diberikan kepada Gus Dur oleh orang2, lembaga2, komunitas2 yang punya dedikasi baik nasional maupun internasional. Nah…sekarang buat yang ngasih komentar baik atau buruk soal Gus Dur….ingat pepatah jawa “ojo rumongso nduwe tapi nduwe-o rumongso”…..Abu Bakar As-Siddiq : “Aku bukan orang baik, tapi aku akan berusaha menjadi orang baik”….. apa yang bisa kita perbuat untuk negri ini? Allahu Akbar….
26 Agustus 2009 pada 9:03 am
setuju dengan pemikiran mas, orang2 kadang pingin benarnya sendiri,tidak bisa introspeksi diri siapakah AKU ini sebenarnya, apakah AKU udah memberikan kontribusi terhadap kemajuan Agamaku nd bangsaku. trakhir AKU INI HANYA BINATANG JALANG.
5 Mei 2011 pada 6:22 am
Assalam,,
bismillah,,
setuju dengan komentar di atas, ada baiknya kita introspeksi diri sendiri, terlalu mengagungkan manusi perlu dihindari, takutnya menuju ke syirik, namun menghina seorang tokoh besar yang ilmunya telah diakui dunia merupakan hal yang amat tidak bijak, sebelum mencemooh seseorang hendaknya kita melihat diri kita sendiri. kalau gus dur memang amat buruk di mata beberapa kalangan, itu wajar, karena pendapat dan perilaku beliau sering mengundang kontroversi dan menimbulkan multi tafsir. namun wajar juga kalau beliau dikagumi banyak kalangan, bukan hanya warga nahdliyin, karena sepak terjang beliau dalam membela kaum minoritas memang “The one n only”
jadi intinya:
“Ahbib habiibaka haunan maa ‘asa an yakuuna baghidlok
wa abghidl baghidloka haunan maa ‘asa an yakuna habiibak”
terbukti banyak orang yang semula sangat mendukung gus dur malah balik jadi musuh, dan banyak orang yang sangat benci gus dur pada akhirnya baru menyadari keilmuan beliau dan balik memujinya,,
wallahu a’lam..
salam persaudaraan sebangsa dan seagama.
29 Mei 2008 pada 4:06 am
Untuk mas Surawan
Sedikit menanggapi komentar Anda, betul perhitungan “kasar” Anda jika tiap generasi dari rasul itu hidup dan kemudian melahirkan generasi baru (misal 2 orang), maka kalkukasinya bisa jadi seperti hitungan Anda. Nominal sebanyak 17 milyar tentu perhitungan kasar dan sekedar rekaan.
Banyak sekali mereka yang kemudian meninggal atau tidak melahirkan generasi karena misal mennggal terlebih dahulu atau mungkin ada yang tidak menikah. Oleh karena itu, bahwa kita semua keturunan Rasulullah tentu adalah salah, kalau keturunan Nabi Adam jelas, tapi kalau keturunan Rasulullah Nabi Muhammad SAw maka tentu itu pernyataan yang serampangan.
Dan angka 6 milyar-an (sekitar 6,5 milyar) penduduk dunia saat ini adalah benar. Kalau dari generasi rasul sampe sekarang masih hidup, maka boleh anda mengatakan yang 17 milyar itu generasi rasul dari generasi 1-35, tetapi perhitungan penduduk dunianya adalah berapa jumlah manusia yang hidup di jaman nabi saat itu (lebih dari 2000 tahun yang lalu) dikalikan dengan 2^(35-1).
Misal penduduk saat nabi Muhammad lahir adalah 100 juta, ini permisalan karena menurut sumber :
“Riset modern yang dilakukan pada struktur genetik jumlah penduduk menunjukkan bahwa 15000 tahun yang lalu, penduduk dunia adalah 15 juta (sama dengan jumlah penduduk Delhi, India, pada saat ini). Populasi penduduk saat Nabi Isa AS lebih dari 2000 tahun lalu kemudian bertambah menjadi 250 juta (jumlah yang kurang lebih sama dengan jumlah penduduk Indonesia saat ini)”
Maka perhitungan manusia yang sekarang hidup sampai dengan generasi ke-35 (sesudah Gus Dur) adalah
150 juta x 2^(35-1) atau sekitar 2.576.980.377.600.000.000 manusia. Namun karena sudah sunatullah, bahwa tiap diri yang bernyawa pasti meninggal, maka sampai sekarang manusia yang hidup sekitar 6,5 milyaran.
jadi begitu mas …
29 Mei 2008 pada 4:19 am
inilah yang dinamakan cinta buta.
apa anda gak menangis (atau setidaknya ada rasa askit walaupun sedikit) ketika tokoh panutan anda itu mengatakan: “Alquran itu adalah kitab paling porno didunia?” atau yang berkata : “Kalau Menurut UUD 45, Harus Dibiarkan ‘Fitna’ Beredar”. atau yang berkata:”Orang Kristen dan Yahudi Bukan Kafir”. dan masih banyak lagi perkataannya yang menunjukkan seorang “lulusan” (yang tidak lulus –DO–) dari al azhar university.
jasanya apa? pernah berjasa membawa NU menjadi besar dan diperhitungkan dalam kancah pemerintahan RI, Gus Dur pernah berjasa mengusung PKB menjadi 3 besar partai pemenang Pemilu? gak penting banget ini.
apa yang perlu dibanggakan dari seorang yang munafik seperti itu?yang jadi benalu dalam tubuh islam?
5 Januari 2010 pada 12:46 pm
nggak perlu mevonis orang munafiq,sebaiknya kita introspeksi saja lah berbuat baik lah pada seluruih makhluk
23 Februari 2010 pada 7:08 pm
lambemu le lek ngomong seng enak, kalau kamu ingin lihat datang saja ke makam maqbaroh tebuireng maka kamu tidak akan ber komentar seper ti yang telah kau tulis …. semoga alloh memberi hidayah kepadamu amin
atau jangan – jangan kamu yang benaluuuuunya
5 April 2010 pada 5:24 pm
emang ada apa di makam gusdur mas…?yang saya liat ada banyak orang2 berbondong2 melakukan kesyirikan…
7 November 2010 pada 11:17 pm
menilai seseorang haruslah holistik,empiris…tidak bisa parsial,satu bagian saja, tidak pula tekstual tp kontekstual dalam menilai ucapan dan memahami perilaku seseorang,…disadari ato tidak,gus dur merupakan guru bangsa,yang lahir dari keturunan tokoh-tokoh yang luar bisa,(ingat pepatah, buah jatuh tak jauh dari pohonnya) tak terhitung bagi bangsa ini. gus dur merupakan lokomotif demoklrasi,lokomotif pluralisme,..yang mana kedua hal tersebut merupakan elemen penting yang dibutuhkan oleh negara kita, masih ingat g kasus poso dan ambon?siapa salah satu tokoh nasional yang bisa menghantarkan pada gerbang perdamaian?
jawabannya salah satunya orang yang bernama gus dur,. semoga qta dapat mencontoh dari segala teladan beliau, smoga allah memeberikan derajat yang tinggi pada beliau ,amien…
26 November 2010 pada 8:54 pm
tidak nangis sama sekali. memangnya kalau almarhum Gus Dur salah saya yang dosa? yang menentukan seseorang itu salah atau bukan, pertama adalah hatinya. niatnya apa. yang tau cuma diri sendiri dan Allah SWT. yang memutuskan dosa atau tidak kan Allah SWT.
tulisan ini emang gak penting (bisa diliat dari judulnya).
yang dibanggakan itu amal baiknya (saja).
29 Mei 2008 pada 4:42 am
Untuk Mas Kader PKB.
He..he..he.. disindir koq gak paham. Kalau saya serius gak mungkin khan saya bilang “Semua keturunan Rasulullaah'” dan “Yang 11 milyar mati kemaren sore”.
Tentu saja saya paham bin setuju wal akur bin agree banget dengan itung-itungan Anda itu. (Kalau yang ini serius Om, he..he..he..).
29 Mei 2008 pada 5:08 am
Mengenai Gus Dur, saya yang lahir dan besar di keluarga dan komunitas Nahdliyyin, sesungguhnya sangat khawatir dengan apa yang akan menimpa putri beliau, Mbak Yeny Wahid. Naga-naganya, sebagaimana Gus Dur pernah memperlakukan seseorang dahulu, demikian pula Mbak Yeni akan diperlakukan seseorang.
Semoga kekhawatiran saya ini tidak terjadi. Amien !
29 Mei 2008 pada 6:24 am
Untuk rekan andre
kiranya seorang muslim yang menelan mentah2 sperti tulisan anda juga akan sedih, menangis dan lain sebagainya, karena yang tertuduh itu selain tokoh muslim, beliau juga hidup dari semenjak kecil bergelut dengan dunia islam, apalagi masih dlm generasi biru NU. tp pernah kah anda mencoba mencari jawaban dari gus dur secara langsung? melihat konfirmasi dari beliau? Gus Dur membantah perkataan eksplisit dengan pemahaman sprti Anda itu.
Dalam aturan di Indonesia. Gus Dur selalu menekankan pada konstitusi yang sah yang diatur oleh pemerintah, terutama UUD 45. Gus Dur membela secara hukum bukan berarti masuk dalam kelompok yang dibela. sperti kasus ahmadiyyah dll. Anda tidak perlu ragu akan niat Gus Dur dalam tiap pembelaannya.
Kiranya Anda terlalu banyak ber-image negatif terhadap beliau. Sekali2 bertanyalah langsung / berkunjung dan tanyakan keluh kesah Anda … rumahnya selalu terbuka untuk siapapun dan beliau tidak pernah memandang siapa tamunya. gus Dur akan bertutur tentang dunia islam yang sebenarnya
30 Mei 2008 pada 6:48 am
buat LQMAN.. benar km ketrunan arab tp dr bani UNTA. alias km lhr dr dubur unta. jd jangan samakan km dg ktrn arb lainnya..kecuali yg sama2 satu nasb (BANI UNTA). OC…!!
1 Juni 2008 pada 9:55 am
Sudah daripada saling ribut satu sama lain … gini aja … kita harus berprinsip … dengan Qur’an : Famayy’mal Mitsqoola Dzarrotin Khoiroyyaroh Wamayya’mal Mitsqoola Dzarrotin Syarroyyaroh … Siapa yang beramal baik maupun buruk walaupun sekecil apapun … PASTI AKAN ADA BALASANNYA … masalah benar atau tidaknya argumen ini kita serahkan kepada Allah Azza Wajalla YANG MAHA MENGETAHUI …
Kalau memang GUSDUR keturunan rosul ya sudah memang taqdir beliau dan sudah sewajibnya beliau mengikuti semaksimal mungkin amalan rosul seperti Ahli Sunnah Waljama’ah yang lain
Dan kalau GUSDUR bukan keturunan Rosul yaa sudah toh nanti ada balasannya masing-masing … Jadi kita yg masih awam nggak usahlah memperdebatkan hal semacam itu
Masih banyak hal yang dapat kita lakukan untuk perbaikan UMMAT di negeri ini ketimbang cuma mikirin asal usul GUSDUR …
Yakinlah : IMAN TAK DAPAT DIWARISKAN DARI SEORANG AYAH YANG BERTAQWA (Nasyid Raihan) … apalagi keturunan yang sudah beberapa generasi …
Wallohu A’lam Bish-showab … Saya harap sudah tidak ada permasalahan lagi karena sesama muslim itu bersaudara dan tak sepantasnya saling bersitegang apalagi hanya masalah INI.
Wassalam …
Afwan
3 Juni 2008 pada 7:19 am
kaderpkb said:
[quote]Dalam aturan di Indonesia. Gus Dur selalu menekankan pada konstitusi yang sah yang diatur oleh pemerintah, terutama UUD 45. Gus Dur membela secara hukum bukan berarti masuk dalam kelompok yang dibela. sperti kasus ahmadiyyah dll. Anda tidak perlu ragu akan niat Gus Dur dalam tiap pembelaannya[/quote]
boleh saja bela berdasarkan hukum yang berlaku, tapi lantas dengan itu dia apa dia bebas menghina agamanya? nih pas waktu kasus RU APP yang dengan sengitnya dia bela mati-matian menentang penerbitan RU APP, sampai-sampai dia bilang:“Sebaliknya menurut saya. Kitab suci yang paling porno di dunia adalah Alqur’an, ha-ha-ha.. (tertawa terkekeh-kekeh)”. “Loh, jelas kelihatan sekali. Di Alqur’an itu ada ayat tentang menyusui anak dua tahun berturut-turut. Cari dalam Injil kalau ada ayat seperti itu”..(wakakakakaka..otak dengkul, gak malu dia ngomong gitu? malah banggain kitab orang lain!! yang udah jelas-jelas jauuuuuuuuuuh lebih parah dari majalah playboy sekalipun!!).
[quote]Kiranya Anda terlalu banyak ber-image negatif terhadap beliau. Sekali2 bertanyalah langsung / berkunjung dan tanyakan keluh kesah Anda … rumahnya selalu terbuka untuk siapapun dan beliau tidak pernah memandang siapa tamunya. gus Dur akan bertutur tentang dunia islam yang sebenarnya[/quote]
sepertinya anda terlalu lama tidur pulas kayaknya…sampai2 gak bisa bedain bahwa image seorang itu dibuat dari apa yang keluar dari mulutnya. sampai kapan anda akan tidur?
3 Juni 2008 pada 7:22 am
maaf ada kesalahan menulis user id.
komentar diatas adalah komentar saya (saya tulis lagi)
kaderpkb said:
[quote]Dalam aturan di Indonesia. Gus Dur selalu menekankan pada konstitusi yang sah yang diatur oleh pemerintah, terutama UUD 45. Gus Dur membela secara hukum bukan berarti masuk dalam kelompok yang dibela. sperti kasus ahmadiyyah dll. Anda tidak perlu ragu akan niat Gus Dur dalam tiap pembelaannya[/quote]
boleh saja bela berdasarkan hukum yang berlaku, tapi lantas dengan itu dia apa dia bebas menghina agamanya? nih pas waktu kasus RU APP yang dengan sengitnya dia bela mati-matian menentang penerbitan RU APP, sampai-sampai dia bilang:“Sebaliknya menurut saya. Kitab suci yang paling porno di dunia adalah Alqur’an, ha-ha-ha.. (tertawa terkekeh-kekeh)”. “Loh, jelas kelihatan sekali. Di Alqur’an itu ada ayat tentang menyusui anak dua tahun berturut-turut. Cari dalam Injil kalau ada ayat seperti itu”..(wakakakakaka..otak dengkul, gak malu dia ngomong gitu? malah banggain kitab orang lain!! yang udah jelas-jelas jauuuuuuuuuuh lebih parah dari majalah playboy sekalipun!!).
[quote]Kiranya Anda terlalu banyak ber-image negatif terhadap beliau. Sekali2 bertanyalah langsung / berkunjung dan tanyakan keluh kesah Anda … rumahnya selalu terbuka untuk siapapun dan beliau tidak pernah memandang siapa tamunya. gus Dur akan bertutur tentang dunia islam yang sebenarnya[/quote]
sepertinya anda terlalu lama tidur pulas kayaknya…sampai2 gak bisa bedain bahwa image seorang itu dibuat dari apa yang keluar dari mulutnya. sampai kapan anda akan tidur?
3 Juni 2008 pada 7:23 am
kaderpkb said:
[quote]Dalam aturan di Indonesia. Gus Dur selalu menekankan pada konstitusi yang sah yang diatur oleh pemerintah, terutama UUD 45. Gus Dur membela secara hukum bukan berarti masuk dalam kelompok yang dibela. sperti kasus ahmadiyyah dll. Anda tidak perlu ragu akan niat Gus Dur dalam tiap pembelaannya[/quote]
boleh saja bela berdasarkan hukum yang berlaku, tapi lantas dengan itu dia apa dia bebas menghina agamanya? nih pas waktu kasus RU APP yang dengan sengitnya dia bela mati-matian menentang penerbitan RU APP, sampai-sampai dia bilang:“Sebaliknya menurut saya. Kitab suci yang paling porno di dunia adalah Alqur’an, ha-ha-ha.. (tertawa terkekeh-kekeh)”. “Loh, jelas kelihatan sekali. Di Alqur’an itu ada ayat tentang menyusui anak dua tahun berturut-turut. Cari dalam Injil kalau ada ayat seperti itu”..(wakakakakaka..otak dengkul, gak malu dia ngomong gitu? malah banggain kitab orang lain!! yang udah jelas-jelas jauuuuuuuuuuh lebih parah dari majalah playboy sekalipun!!).
[quote]Kiranya Anda terlalu banyak ber-image negatif terhadap beliau. Sekali2 bertanyalah langsung / berkunjung dan tanyakan keluh kesah Anda … rumahnya selalu terbuka untuk siapapun dan beliau tidak pernah memandang siapa tamunya. gus Dur akan bertutur tentang dunia islam yang sebenarnya[/quote]
sepertinya anda terlalu lama tidur pulas kayaknya…sampai2 gak bisa bedain bahwa image seorang itu dibuat dari apa yang keluar dari mulutnya. sampai kapan anda akan tidur?
3 Juni 2008 pada 7:24 am
kaderpkb said:
[quote]Dalam aturan di Indonesia. Gus Dur selalu menekankan pada konstitusi yang sah yang diatur oleh pemerintah, terutama UUD 45. Gus Dur membela secara hukum bukan berarti masuk dalam kelompok yang dibela. sperti kasus ahmadiyyah dll. Anda tidak perlu ragu akan niat Gus Dur dalam tiap pembelaannya[/quote]
boleh saja bela berdasarkan hukum yang berlaku, tapi lantas dengan itu apa dia bebas menghina agamanya? nih pas waktu kasus RU APP yang dengan sengitnya dia bela mati-matian menentang penerbitan RU APP, sampai-sampai dia bilang:“Sebaliknya menurut saya. Kitab suci yang paling porno di dunia adalah Alqur’an, ha-ha-ha.. (tertawa terkekeh-kekeh)”. “Loh, jelas kelihatan sekali. Di Alqur’an itu ada ayat tentang menyusui anak dua tahun berturut-turut. Cari dalam Injil kalau ada ayat seperti itu”..(wakakakakaka..otak dengkul, gak malu dia ngomong gitu? malah banggain kitab orang lain!! yang udah jelas-jelas jauuuuuuuuuuh lebih parah dari majalah playboy sekalipun!!).
[quote]Kiranya Anda terlalu banyak ber-image negatif terhadap beliau. Sekali2 bertanyalah langsung / berkunjung dan tanyakan keluh kesah Anda … rumahnya selalu terbuka untuk siapapun dan beliau tidak pernah memandang siapa tamunya. gus Dur akan bertutur tentang dunia islam yang sebenarnya[/quote]
sepertinya anda terlalu lama tidur pulas kayaknya…sampai2 gak bisa bedain bahwa image seorang itu dibuat dari apa yang keluar dari mulutnya. sampai kapan anda akan tidur?
3 Juni 2008 pada 7:25 am
maaf repost 2x. gak sengaja
3 Juni 2008 pada 2:58 pm
Apa si yang diharapkan dari koment ini?
3 Juni 2008 pada 3:08 pm
lhah…sampeyan-sampeyan yang ribut itulah yang selalu repot, Gus Dur sendiri paling-paling juga gak akan ambil pusing dengan apa yang diributkan
Mbok ya udah….yang memang nge-fans ama Gus Dur ya ngefans aja…(cukup nyoblos kalo emang nanti jadi ikutan pilpres 2009)
Yang gak suka ama Gus Dur juga gak usah repot mencela dan mendeskriditkan donk…(gak usah ikutan nyoblos Gus Dur)
Gitu aja kok repot
4 Juni 2008 pada 2:36 am
Untuk andre, sebenernya bahasan “porno” itu udah dibahas sedemikian, tp mungkin anda belum tahu atau mungkin tidak mau mengerti. Porno tidak nya tentu pada pandangan diri orang2, Alquran sebagai kitab suci muslim pun tentu memuat nash dan dalil2 yang sedemikian lengkap, termasuk menyangkut hal2 fisiologi dan kemudian jika diungkapkan dalam bahasa kitab kuning tentu memuat hal2 yang sifatnya seksologi, karena Islam mengatur semuanya.
Gus Dur sangat menghormati kekebasan apapun di negeri Ini. Gus Dur tidak suka porno [“bukan karena kurang di penglihatan”], Gus Dur juga tidak masuk keyakinan Ahmadiyyah, Gus Dur juga tidak suka Inul dll, tetapi Gus Dur hanya mencintai spirit demokrasi yang telah diatur. Kasus RUU APP misalnya, pemaknaan porno dan ruang lingkup yang diatur sangat rentan atau bertabrakan dengan sosial budaya bangsa yang sedemikian kompleks, karena UU harus mengikat all WNI, baik papua, jawa dll.
Terkait Inul pun Gus Dur dalam tataran berdemokrasi. Gus Dur tentu tidak setuju dalam tataran moral, namun itu tidak perlu diatur tersendiri, bahkan ybs harus berhenti karir.
Memang Gus dur, terlihat sangat moderat dan akomodatif tetapi Gus Dur sangat tidak tolerir dengan kekerasan, ktidakadilan, apalagi ketidakbiadaban.
Gus Dur bergerak sesuai hati nurani dan tidak ada tendensius apapun. Dharma bhaktinya saya yakin akan tercatat oleh bangsa Indonesia dan dunia.
4 Juni 2008 pada 4:37 am
Untuk Gus Maul
ya bener!!, saya gak tahu sudut pandang dur tentang porno yang dia maksud dan kaitannya dengan kitab INJIL yang dia katakan. tapi sedikit yang saya tangkap dari maksud dia, karena adanya kata “menyusui” dalam AlQuran lalu dia buat komen sendiri “nyusuin itu kan pasti ngeluarin teteknya, apa itu bukan porno?” nah, bener ga itu cara pandang dia dalam memaknai kata porno?
terkait dengan inul juga, siapa bilang dur ga suka porno? lha bukannya dia menjadi garis terdepan dalam memperjuangkan goyang ngebornya HAJAH INUL? juga yang sangat ngedukung dengan terbitnya playboy indonesia? kalo dia gak suka secara moral, kenapa juga komen2nya aneh bin ajaib. lagian apa sih kramatnya UUD 45 bagi dia? padahal hukum Alloh yang diturunkan sudah jelas, janganlah kalian mendekati zina. karena dari komentar dia yang akan bikin spirit bagi seorang inul2 lain akan terus tumbuh memperjuangkan goyangannya, apa anda kira ini bukan zina mata? tolonglah beri solusi dur, baiknya gimana..jangan hanya komen2 aneh en ngelantur tanpa ada argumen yang jelas, lalu ditutup dengan kalimat ajaib “gitu aja kok repot”.
memang bener yang anda tulis dharma baktinya tercatat didunia..eh, gimana kabar dia setelah menghadiri undangan LSM Yahudi internasional, Simon Wiesenthal Center, dan menjadi “pahlawan” disana? kabar yang beredar, katanya dia ikut juga lakuin ritual yahudi dan ikut makan malam hannuka ya? anda sudah tanyain belum? hebat ya, panutan anda itu.
26 November 2010 pada 8:17 pm
aduh, mas… ustadz mana pake keramat undang-undang? hahaha. lucu ni postingan.
saya kira Gus Dur cuma memperjuangkan apa yang menurutnya benar. kl suatu saat Inul diberi hidayah, nantinya juga dia berhenti kok. lagian, tanpa Inul pun masih banyak PSK di berbagai tanah air di Indonesia. menghilangkan 1 Inul atau membiarkannya, hasilnya sama saja.
tapi ingat, Islam cuma menyuruh kita untuk mengingatkan satu sama lain. bukan melarang atau memaksa. Allah SWT saja tidak pernah memaksa masuk Islam, masa kita merasa berhak sih?
4 Juni 2008 pada 8:20 pm
To Andre..
Kenapa Islam bs jadi agama yang paling benar? apakah Allah SWT dengan aksiomatisnya tidak bs menjadikan agama lain sebagai agama yang paling benar? mdh”n anda sebagai Islam yang bs memberikan gambaran jelas bukan Islam yang hanya teriak tp yang berbekas.
konsep bernegara n beragama sebagai keyakinan jgn dicampur adukan,
mas.. memberikan pemahaman bahwa yang dilakukan oleh Hj. Inul mendekati zina itu dari mana? definisi zina sendiri jelas, beda dunk maksiat n zina. klo anda menilai Inul tu zina mata kenapa anda sendiri melihat n menikmati??? maling teriak maling
adakah yang salah dengan sifat Rahiim Allah? tidak hanya ntuk orang Islam saja,,
Indonesia adalah negara bukan agama, jelas dunk PANCASILA n UUD 45 landasannya..
klo anda di undang oleh Komunis ntuk memberikan pemahaman tentang Islam gmn? menolak berarti membiarkan mereka melihat Islam seperti yang yang mereka liat n fahami saja or datang dengan keinginan semua orang bisa memahami Islam secara benar..
sekolah g sih.. g pernah ngaji ya?? curiga nih, inilah salah satu cara yang dilakukan komunis ntuk mengaburkan pemahaman tentang Islam, wah gawat dunk..
4 Juni 2008 pada 8:25 pm
koreksi… sori mksud sy sifat Rohman Allah
6 Juni 2008 pada 10:45 am
baik, sedikit saya menanggapi komentar andree
cara pandang anda memang persis banget dengan orang2 yang kontra dengan gus dur, selalu memandang negatif apapun yang diucapkan atau dilakukan Gus Dur. Padahal sejatinya, Gus dur selalu menempatkan bangsa ini menjadi kepentingan utama (dalam rangka pergaulan bangsa). Apa yg terjadi pada kasus inul, RUU APP dan lainnya, kepentingan bangsa lebih diutamakan daripada kepentingan sekelompok manusia/ormas.
Bahasan lebih detail, silakan komunikasi via japri ke email saya : amaz_axe27@yahoo.com
Akhir2 ini saya sedikit waktu untuk ber”cakap2″ via virtual. Terimakasih
6 Juni 2008 pada 10:23 pm
@Achmad Ali : Smua orang arab punya marga karena garis nasab adalah sesuatu yg sangat kita junjung tinggi. Klo menurut anda si gusdur ini mmg keturunan nabi, kira2 marganya apa yaaa?
@anger : yang ini g perlu ditanggapi, karena sudah jelas2 PENYEMBAH gusdur, lihat aja omongannya sdh tdk terkontrol gitu. gitu saja koq repot..
7 Juni 2008 pada 1:28 pm
Ya ampun!!!, aku baru ngerti. Kalau gitu Gis Dur masih saudara sama saya, saya keturunan Nabi Adam. Gimana kalau kita dirikan FKKN (Forum Komunikasi Keturunan Nabi)
7 Juni 2008 pada 1:29 pm
Ya ampun!!!, aku baru ngerti. Kalau gitu Gis Dur masih saudara sama saya, saya keturunan Nabi Adam. Gimana kalau kita dirikan FKKN (Forum Komunikasi Keturunan Nabi)
7 Juni 2010 pada 6:28 am
anda ini muslim bukan sih…..?
mbok ya jangan ngomong gitu,kalau anda didepan sy berkata begitu langsung saya hajar,nt itu tau apa?dan umur nt itu berapa tahun sih ngomongnya kok kayak anak masih blm balligh
8 Juni 2008 pada 8:57 am
Walau sama-sama nabi, Rasululullah saw.adalah tidak sama dengan N.Nuh, atau yang lainnya.Maka, hati-hatilah bagi anda yang memaki dan mencemo’oh para ahlul bayt Nabi saw.Pelajari dulu hadits-hadits shahih tentang ahlul Bayt.Anda yang menghina akan lemas, setelah telaah kitab-kitab hadits tersebut.Mengapa? karena ancaman Tuhan sangat mengerikan mengenai hal ini.Gus Dur adalah Habib, namun tidak menonjolkan ke habibanyya.Namun lbh kepada Rahmatan lil alamin-nya.Di sini, saya juga ingin bertanya pada masyarakat, katanya Jika Habib Riziq juga merupakan ahlul bayt, mana silsilahnya?bagi yang bisa menunjukkan,kirimkan ke : ardwall_999@plasa.co.id.akan saya konfirmasikan ke masyayikh pakar nasab Rasulillah saw.Jika memang terbukti Habib Rizieq adalah ahlul bayt, maka hati-hatilah, jangan caci-maki dia lagi terlalu berlebihan, apalagi sampai ke hati.Mungkin dia sedang khilaf.Yang salah adalah FPI nya, bukan Habib Rizieqnya.Bubarkan FPI, namun Habib Rizieq perlu diaolog dengan para Habaib di tanah air.Kalau kita sering baca majalah Al-Kisah, kita tentu paham.Warga NU terkenal sebagai para Muhibbin, pecinta Rasulillah saw, pecinta ahlul bayt nya, termasuk para habib, termasuk GUS DUR.
8 Juni 2008 pada 9:04 am
Sepakat, pak Laskar.
Mungkin kita diuji oleh Alloh swt, bagaimana menyikapi dan menyelesaikan perbedaan pendapat di antara para habib.Mungkin lho….
Dan kita harus tetap menghukum FPI nya, dg jalan membubarkan, karena negara kita negara hukum.Mengenai Habib Rizieq, secara terus menerus adakan pendekatan secara lahir, secara bathin, agar kembali pada jalan yang ditempuh oleh mayoritas para habaib di Indonesia.
Jika ada yang punya silsilah habib Riziek, saya juga minta.Apa betul dia seorang Habib.Dan, apa ada hubungannya dengan Alwi Shihab, Qurais Shihab? kan Habib Rizieq juga ada “shihab”nya?Tolong bagi yang ahli dalam masalah ini, jelasin.
21 Februari 2011 pada 6:23 pm
yang pastinya…seseorang yang benar2 mengerti agama pasti bertindak dengan dialog…bukan dengan cara kekerasan..ok, itu semua diajarkan di semua agama…
jadi kalian bisa menilai sendiri…
lain dung…antara rizkie dengan Gus Dur…
rizkie dengan otot alias kekerasan
Gus Dur dengan Otak dan Hati…
karena saya orang biasa, yg tidak terlalu mengerti soal Agama tapi saya menpunyai nurani…
9 Juni 2008 pada 12:52 am
kenapa hal seperti ini diperdebatkan?(nasab gus dur) , tidak perlu dan tidak penting.
9 Juni 2008 pada 8:50 am
to JARI
konsep bernegara n beragama sebagai keyakinan jgn dicampur adukan,
mas.. memberikan pemahaman bahwa yang dilakukan oleh Hj. Inul mendekati zina itu dari mana? definisi zina sendiri jelas, beda dunk maksiat n zina. klo anda menilai Inul tu zina mata kenapa anda sendiri melihat n menikmati??? maling teriak maling
>>>mencampur adukan gimana? bagaimanapun kehidupan bernegara tidak akan terlepas dari landasan hukum agama. apa anda tidak bisa merunut akar masalah dari kriminalitas (zina) yang ada di indonesia? apa anda pernah mendengar bahwa sebagian besar tindakan kriminalitas (zina) adalah hasil dari tontonan yang tak pantas? (pernah nonton berita ga sih?) saya tanya nurani anda, goyang inul pantas ga?. kaitannya dengan dur adalah dia menjadi jalan kemulussan maksiat di negara kita ini, dan maksiat inilah yang akan berpangkal pada perzinahan. apa anda tidak berfikir pernyataan dia tentang masalah pornografi dapat memberikan angin segar bagi pelaku pornoaksi? sekarang saya tanya apa yang dikatakan pancasila dan UUD 45 (yang begitu dur banggakan, dan sebagian pengikutnya, termasuk anda) tentang pornoaksi ini? gak usah terlalu jauh lah mas, ujung2nya bakal lari kemasalah HAM. dan kalo sudah gini apa yang dikatakan negara? disini agama (Islam) menjadi solusi dengan ketegasan hukumnya. (bagi yang sok pancasilais, –seperti anda— mungkin akan berkata : ” ini negara hukum, bukan agama”), oke, kasih solusi dong!!jangan cuma berkoar.
—————————————-
adakah yang salah dengan sifat Rahiim Allah? tidak hanya ntuk orang Islam saja,,
>>> tidak ada yang salah. yang salah itu jika kita hanya diam ketika ada orang yang coba merusak akhlaq kita. bahkan malah membela mati-matian dengan sesuatu yang sebenarnya bakal merusak akhlaq kita. dan ketika ada orang yang coba mempertahankan kemurnian akhlaq itu, datang segerombolan manusia yang coba menghalanginya.
—————————————
Indonesia adalah negara bukan agama, jelas dunk PANCASILA n UUD 45 landasannya..
>>> benar sekali. indonesia adalah negara yang berlandaskan PANCASILA dan UUD 45. lalu pertanyaannya, PANCASILA sudah ngapain aja sih selama hampir 63 tahun ini. jangan terlalu jauh lah, apa sih yang dikatakan PANCASILA tentang (misal: residivis)? inilah salah satu bukti lemahnya PANCASILA.
—————————————–
klo anda di undang oleh Komunis ntuk memberikan pemahaman tentang Islam gmn? menolak berarti membiarkan mereka melihat Islam seperti yang yang mereka liat n fahami saja or datang dengan keinginan semua orang bisa memahami Islam secara benar..
>>> saya akan datang dan sampaikan yang benar tentang Islam, bukan sebaliknya. apa yang saya katakan tidak akan membuat kekecewaan yang amat bagi sebagian besar mayoritas pemeluk agama di negeri ini.
9 Juni 2008 pada 9:06 am
to Gus Maul
cara pandang anda memang persis banget dengan orang2 yang kontra dengan gus dur, selalu memandang negatif apapun yang diucapkan atau dilakukan Gus Dur. Padahal sejatinya, Gus dur selalu menempatkan bangsa ini menjadi kepentingan utama (dalam rangka pergaulan bangsa). Apa yg terjadi pada kasus inul, RUU APP dan lainnya, kepentingan bangsa lebih diutamakan daripada kepentingan sekelompok manusia/ormas.
>>> wajar, manusia akan memandang orang dari apa yang ia katakan. DUR sama sekali tidak menempatkan kepentingan bangsa menjadi kepentingan utama (siapa sih yang disebut komponen bangsa disini?). yang ada malah menempatkan kepentingan minoritas menjadi kepentingan utama. dengan menjadi musuh dalam selimut di kelompok mayoritas tersebut.
Mayoritas = Islam
Minoritas = non-Islam
sepertinya anda harus buka mata anda bahwa DUR sudah tidak disukai lagi orang kebanyakan orang (di indonesia). kecuali sebagian kecil yang “sefaham” saja dengan dia, termasuk anda.
9 Juni 2008 pada 3:57 pm
salam, saya orang hindu, sangat menghormati gus dur, karena beliau orangnya berani dan jujur, sepertinya beliau telah melampaui semua agama. untuk temen-temen yang fanatik islam cobalah buka wawasan berfikir dengan membaca buku-buku agama lain sehingga tidak mengganggap selain islam kafir. contohnya saya, dulu saya benci sekali dengan islam, tetapi setelah bergaul dengan temen-temen islam saya sadari banwa yang salah adalah ego saya sendiri. atau baca buku-buku hindu yang sering dianggap kafir dan penyembah berhala. dari pengalaman saya semakin saya mendalami hindu kebencian saya terhadap agama lain menjadi hilang karena semua yang terjadi karena kehendak tuhan.
11 Juni 2008 pada 7:10 am
Sudahlah, kita jangan terlalu mengkultuskan dan memuja-muji seseorang melebihi batas. Sebaiknya segala puja-puji kita arahkan hanya kepada Allah SWT dan Nabi Muhammmad SAW.
Kita semua juga keturunan Nabi yaitu Nabi Adam, gitu aja kok repot-repot….. Kita hidup di Negara Indonesia memang berdasarkan kepada Pancasila dan UUD 1945, tapi terus bagaimana dengan Al Quran dan Sunnah Nabi, apakah kita hidup hanya berdasarkan kepada Pancasila – UUD 45 doang? Wah, pantes aja banyak koruptor, manipulator, provokator, diktator…. Lha wong Al Quran dan Sunnah Nabi di nomer duakan demi kepentingan nasional, toleransi dan Bhinneka Tunggal Ika. Eh.. omong-omong soal kekerasan Zionis di Palestina, Gus Dur omong apa ya? Apa kalau diundang rakyat Palestina untuk melihat kebiadaban Zionis kira-kira mau enggak ya?….
13 Juni 2008 pada 6:38 am
Untuk Andree
Anda salah besar menempatkan Gus Dur bagian dari lawan Islam. Gus Dur selalu penekanan Islam secara substantif bukan formalitas. Nilai2 islam yang ada di Indonesia harus dipribumisasikan menjadi wajah Islam Indonesia yang moderat dan menghargai perbedaan. Pada titik sesat tidak, tentu tiap orang bisa berbeda pendapat.
Kalau boleh, coba lah Anda menulis meski 1 saja artikel tentang Islam atau Kebangsaan, biar orang jelas Islam yang seperti apa Anda itu, meski hanya Allah yang benar2 tahu nilai2 Islam di jiwa. Tapi karena Anda seakan2 lebih tahu tentang Islam dan menilai Islam orang lain, coba tulislah sekali2 .. tidak perlu buku atau kitab, cukup 1 artikel saja.
Nantinya dunia akan melihat dengan jelas nilai2 perjuangan Gus Dur, baik untuk bangsa maupun dunia
Terimakasih
14 Juni 2008 pada 2:10 pm
pada nomor 15 dan 16 tertulis:
15.Sayyidina ALI Choli’ Qosan, setahu saya = Sayyidina Ali Kholi’ QosaM (pake miem)
16. Sayyidina Muhammad Shohibu Mirbat, setahu saya = Sayyidina Muhammad Shohibul Mirbath ( pake al- ta’rif)
dan INI PENTING : jika silsilah di atas memang benar, berati Gus Dur keturunan ke 33, bukan 34.Mengapa? Ya karena Kanjeng NABI saw dalam silsilah ini kan dijadikan pokok Nasab/Awal nasab, jadi penghitungannya mulai Siti Fathimah Az Zahra
14 Juni 2008 pada 2:54 pm
To: Santri Kalong 70:
Bila mengacu tema di atas dan beberapa sumber lain (seperti dari KH.Mubasysyir Mundzir Bandar Kidul Kediri), tentulah berarti ada pertemuan nasab antara Gus Dur dan Habib Luthfi.Tapi kok transelerasi hijaiyyah anda ke bhs.indonesia kok agak gak karu-karuan.dan pada urutan tertentu kok ada yang kebalik.Mohon diteliti.Mungkin juga saya yang keliru.Mohon konfirmasi pada habib Luthfi.Jangan-jangan anda belum menge-check data asli nasab Habib Luthfi.
1. KH. ‘Abdurrahman (Gus Dur)
2. bin KH. ‘Abdul Wahid
3. bin KH. Hasyim
4. bin KH. Asy’ari
5. bin Abu Sarwan
6. bin ‘Abdul Wahid
7. bin ‘Abdul Halim
8. bin ‘Abdurrohman (Pangeran Sambud Bagda)
9. bin Abdul Halim (Pangeran Benawa)
10. bin ‘Abdurrohman (Mas Karebet/Jaka Tingkir)
11. bin ‘Ainul Yaqin (Sunan Giri)
12. bin Ishaq
13. bin Ibrohim Asmuro
14. bin Jamaluddin Al Husain
15. bin Ahmad Syah Jalal
16. bin ‘Abdulloh ‘Adhomah Khon
17. bin Amir ‘Abdul Malik
18. bin ‘Alawi
19. bin Muhammad Shohibul Mirbath
20. bin ‘Ali Kholi’ Qosam
21. bin ‘Alawi Muhammad
22. bin Muhammad
23. bin ‘Alawi
24. bin ‘Ubaidillah
25. bin Ahmad Al-Muhajir Ilallah
26. bin ‘Isa Arrumi
27. bin Muhammad An Naqib
28. bin Ali Al-‘Uroidli
29. bin Ja’far Shodiq
30. bin Muhammad Al-Baqir
31. bin ‘Ali Zaenal ‘Abidin
32. bin Husain
33. putra Siti Fathimah Az-Zahro
binti ROSULILLAH, MUHAMMAD shollalloohu ‘alaihi wa sallama.
Mohon dikoreksi lagi komentar ini.Wallohu a’lam bish showab….
14 Juni 2008 pada 2:57 pm
hubungi saya : ardwall_999@yahoo.co.id
16 Juni 2008 pada 10:00 am
untuk mas Ardian
Terima kasih mas atas koreksinya. Benar, kiranya secara perhitungan berarti Gus Dur generasi ke-33. Nama sudah kami koreksi.
Terimakasih
7 Juli 2008 pada 10:33 am
Nasab No 18 ke atas itu keturunan Nabi yang benar. Tapi ke bawahnya, sangat membingungkan. Kalau No. 18 Sayid Alawi itu sudah bermukim di Yaman, berarti keturunan dia harus punya Fam (nama kabilah yang khas pada setiap keturunan Nabi yang hijrah ke Indonesia melalui Yaman). Sedang No. 17 hanya bernama Amir Abdul Malik (apa fam-nya?).
Kemudian sebutan Joko Tingkir bin Sunan Giri, ini pertanyaan besar, APA BENAR?. Juga jalur silsilah Sunan Giri ke kakek-kakeknya yang sebenarnya, BERBEDA dengan jalur Yaman.
Jangan terjadi “pembesaran” dari yang sebetulnya “biasa” saja. Jangan hanya beralsan dari “sumber lain”. Bahaya memaksakan silsilah yang bukan haknya.
Kalau anda mau tanya silsilah para keturunan yang bisa dipercaya, telusuri melalui sumber terpercaya: Rabithan Alawiyah di Jl Mas Mansyur, Jakarta.
Semoga kita mendapat hidayahNya.
14 Juli 2008 pada 6:48 am
Abdurrahman Wahid
Oleh: Saidiman
Ada yang menarik dari konferensi tahunan ketujuh yang diadakan oleh Globalization for the Common Good, From the Middle East to Asia Facific: Arc of Conflict or Dialogue of Cultures and Religions?, 30 Juni – 3 Juli 2008, di Melbourne, Australia. Para peserta dan pembicara yang berasal dari universitas- universitas terkemuka pelbagai Negara ini hampir selalu menyebut nama mantan presiden Republik Indonesia, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), sebagai contoh ideal pemuka agama tradisional yang begitu gigih memperjuangkan semangat toleransi dan perdamaian.
Prof. Muddathir Abdel-Rahim (International Institute of Islamic Thought and Civilization, Malaysia) menunjuk Gus Dur sebagai sosok yang berhasil membalik prasangka banyak kalangan tentang wajah Islam yang cenderung dipersepsi tidak ramah terhadap isu-isu toleransi dan perdamaian. Prof. Abdullah Saeed (The University of Melbourne) juga mengakui posisi penting Gus Dur dalam upaya kontekstualisasi nilai-nilai universal al-Qur’an. Dr. Natalie Mobini Kesheh (Australian Baha’i Community) mengatakan bahwa satu-satunya pemimpin Islam dunia yang begitu akomodatif terhadap komunitas Baha’i adalah Gus Dur. Prof. James Haire (Charles Stuart University, New South Wales) berkali-kali memberi pujian kepada Gus Dur yang ia nilai paling gigih dalam memberi perlindungan terhadap kelompok minoritas. Sementara Dr. Larry Marshal (La Trobe University, Australia) menyebut Gus Dur sebagai pemikir cemerlang yang memiliki pandangan luas. Marshal bahkan sangsi Indonesia bisa melahirkan pemikir-aktivis seperti Gus Dur dalam jangka waktu seratus tahun ke depan. Apresiasi dan pujian dari masyarakat intelektual dunia ini bukan sekali ini saja. Gus Dur kerapkali menerima sejumlah penghargaan dari banyak lembaga internasional yang bersimpati terhadap perjuangannya selama ini.
Apresiasi semacam itu justru agak berbeda dengan situasi mutakhir di Indonesia. Belakangan ini Gus Dur tampak sedang berada pada fase-fase yang cukup sulit. Setelah tersingkir dari jabatan struktural Nahdlatul Ulama (NU), diganti oleh bekas loyalisnya, Hasyim Muzadi, kini Gus Dur harus menghadapi tekanan politik dari kemenakannya, Muhaimin Iskandar, di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Musuh-musuh ideologisnya bahkan secara terang-terangan berani memperolok-olok mantan presiden ini di depan publik. Pada sebuah acara talk show di sebuah stasiun televisi, Rizieq Shihab menyebut Gus Dur “buta mata, buta hati.” Olok-olok dan penghinaan ini kemudian diikuti oleh pengikut-pengikut Rizieq di pelbagai daerah yang tanpa sungkan membawa poster olok-olok tersebut ke jalan-jalan.
Gus Dur tidak hanya menuai tantangan dari musuh-musuh politik dan ideologisnya. Madina, sebuah majalah yang dikenal moderat dan kerapkali menampilkan gagasan-gagasan pembaruan Islam, tidak menyebut namanya dalam daftar 25 tokoh Islam damai di Indonesia. Gus Dur tersingkir dari nama-nama beken seperti Abdullah Gymnastiar, Arifin Ilham, atau Helfy Tiana Rosa. Bahkan di kalangan kelompok moderat Indonesia sekalipun, Gus Dur tak jarang terabaikan.
Meski begitu, apa yang terjadi pada konferensi Melbourne dan forum-forum internasional lain bukan sekedar apresiasi dan pujian, melainkan harapan. Gus Dur dianggap sebagai harapan bagi masa depan perdamaian di Indonesia dan dunia Islam pada umumnya. Melalui aktivitas pembelaan terhadap kelompok pinggiran, Gus Dur telah memberi bukti bahwa Islam juga punya semangat toleransi dan perdamaian, bahkan dalam bentuk yang paling tradisional sekalipun.
Posisi Gus Dur sebagai politisi dan pejuang HAM sekaligus adalah sesuatu yang memang langka. Dan kemampuannya melakukan pembedaan secara jernih mengenai posisinya itu adalah sesuatu yang mengagumkan. Perjuangannya untuk tetap membela hak-hak minoritas tak pernah surut kendati tampak tidak menguntungkan secara politik. Ketika kebanyakan politisi angkat tangan dan bungkam terhadap kasus minoritas Ahmadiyah, Gus Dur justru tampil di garda depan sebagai pembela hak-haknya. Bagi Gus Dur, adalah hak pengikut Ahmadiyah untuk hidup sebagaimana rakyat Indonesia pada umumnya. Jaminannya adalah Konstitusi. Perkataan Gus Dur dalam sebuah konferensi pers mungkin akan sulit dilupakan para pejuang HAM dan demokrasi: “Selama saya masih hidup, saya akan tetap membela keberadaan Jemaat Ahmadiyah, karena itu sesuai dengan amanat Konstitusi.” Bagi Gus Dur, hak hidup semua orang dengan latar belakang primordial apapun adalah harga mati.
Barangkali memang Gus Dur tidak sedang berada pada waktu dan tempat yang tepat. Aktivitas dan pemikirannya terlalu jauh meninggalkan zamannya. Hanya masyarakat maju dan tercerahkan yang bisa mengapresiasi perjuangannya. Ketika Gus Dur berjibaku dengan isu-isu perdamaian bagi negeri tercinta, antusiasme masyarakat Indonesia terhadap gagasan-gagasannya justru melemah. Dalam pelbagai survey opini public, suara Gus Dur malah anjlok ke titik terendah. Jika di dalam negeri Gus Dur dicaci dan direndahkan, untuk masyarakat internasional pecinta perdamaian, Gus Dur adalah pemimpin.
23 Juli 2008 pada 4:26 am
Yang nulis ini saya, ini tulisan sudah lama ada, diambil dari sebuh kitab yang sudah disebutkan di atas, sempat di perjual belikan waktu PKB berdiri di senayan.
Untuk mas lukman : nama marga gus dur itu basyaiban, dari nenek moyang beliau, Joko Tingkir, yang kalo nama arabnya adalah Sayid Abdurahman basyaiban, yang saya tahu klan ini cukup disegani.
dari keturunan rasulullah, yang saya tahu adalah Jafar Assahadiq banyak melahirkan keturunan2 rasullulah di indonesia.
Yang sudah saya ceritaakn di blog saya : catatankecilgusdur.multiply.com
bahwa kalo anda benar2 memperhatikan sejarah, sangat terlihat sekali garis keturunan gus dur dari pihak laki2 banyak yang menjadi wali. coba anda perhatikan KH HAsyim Asyari keatas,mereka2 adalah kyai2 mumpuni pada zamannya,banyak di hormati masyarakat jawa.Keturunan gus dur dari pihak ayah,lebih banyak berhubungan dengan tarekat.
Dari pihak ibu, gus dur itu merupakan keturunan China, KH. Bisti Syansuri keatas, beliau adalah keturunan langsung dari Tan Kin ham, panglima perang, yang membantu raden patah mengalahkan majapahit.
kalo ada yang mempermasalahkan, kesia2an membuat tulisan ini,berarti anda sama sekali tidak perduli dengan sejarah agama anda sendiri, bagaimana anda tahu islam kalo anda tidak mempelajari sejarah nabi.Begitu mulianya beliau,sehingga kita menjadi islam karena begitu sempurnanya catatn sejarah beliau.
Untuk gus dur, gimana kami ini pecinta gus dur mau menjadi pengikut gus dur kalo kami tidak mengetahui sejarah beliau, anda mengikut siapa mas andre? kalo anda ga mengikuti siapa2 berarti anda mengikuti syetan sebagai guru anda.
saya sarankan untuk anda mas andre(yang begitu semangat mengobarkan kebencian kepada gus dur), bila anda punya tokoh yang anda jadi panutan,telusuri sejarahnya,kalo anda ga bisa menelusuri sejarahnya, apa yang mau anda jadi “panutan “dari tokoh itu.
Kami jadikan gus dur sebagai panutan kami, karena kami mengaggumi perjuangan beliau,karena keilmuan beliau,karena ketulusan beliau, karena kejujuran beliau.
Untuk yang selalu mengatakan gus dur antek zionis,sesungguhnya kuping anda”budek” pokoknya bagia anda yang benci gus dur, gus dur ga ada yang baik.
Gus Dur adalah salah satu orang yang gigih memperjuangkan kemerdekaan Palestina, hanya orang2 yang ga pernah mempeljari sejarah,dan mengikuti perjuangan gus dur, yang sebenarnya berteriak memperjuangkan palestina, tapi ga ada usaha sama sekali,hanya bisa mengomel,mencaci maki, gus dur sudah membuat gebrakan2 dengan mendekati tokoh2 dan masyarakat israel, untuk merubah pandangan mereka terhadap rakyat palestina, dari tokoh yang di israelsendiri maupun di amerika,beliau buka pencerahan terhadap orang2 yahudi tersebut, sudah banyak dari mereka sadar, untuk hidup berdampingan dengan rakyat palestina, skeara tinggal palestina sendiri yang harus akur untuk perjuangkan kemerdekaan mereka, antara PLO dan Hammas, kalo mereka ga bisa sepakat,mereka sendiri yang rugi.
Begitu penjelasan saya.makasih
24 Juli 2008 pada 7:38 am
sangat menarik infonya, mudah2an benar karena sy mengagumi perjuangan gd walau kepercayaan sy thd demokrasi mulai luntur..
25 Agustus 2008 pada 10:58 am
saya tidak percaya.kita itu memang semua keturunan Nabi!!! walaupun toh itu benar,kenapa seorang GUSDUR bisa mempunyai peryataan pernyatan yang kalau saya lihat itu aneh – aneh.yang menurut saya tdak prof. CORO JOWONE SAK SENENGE DEWE.
10 September 2008 pada 4:27 am
Buat Mas Sukma adi
Yang harus dijadikan panutan adalah Rasullullah SAW, serta alim ulama penerus Beliau, dalam arti perbuatan, tingkah laku, pemikiran yang sesuai dengan Rasullullah. Tidak harus melihat keturunan siapa tetapi bagaimana mereka bisa memberikan contoh dan teladan yang baik.
Khusus si Dur ini contoh apa yang bisa kita dapatkan darinya ? sepengetahuan saya dia ulama yang alim bukan, politikus juga termasuk politikus yang diktator ( rumongso keturunan rojo, rojo koyo kali ) katanya demokratis tapi dar,der,dor pokoknya AKU. Orang model gini kok dibuat panutan sampe mengkultuskan segala naudzubilla. Hanya Allah SWT saja yang Maha Besar. Wallahu a’lam bishshawab.
14 September 2008 pada 2:25 pm
Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa-jasa para pahlawannya.Dan untuk mengetahui jasa para pahlawan, harus mengetahui sejarahnya.Mengetahui dalam arti yang sebenarnya, bukan sekedar duduk sambil browsing internet.Ya itu juga penting, sekedar menambah referensi dan muqobalah.Tapi disamping itu, gak kalah pentingnya,harus terjun ke lapangan, membuktikan dengan “nyatakne” dengan berguru, fas alu ahladzik ro in kuntum laa ta’lamun. Mungkin juga dengan riyadhoh /”lelakon”, napak tilas, survay yang mendalam, mencari sumber-sumber tulisan dan lisan, membandingkannya, mencari titik temunya.Dalam mengkaji jangan lupa mengaji, kitab-kitab yang mendukung, semisal Al-Hikam, Fathul Majid, Lathoiful Minan, Sirojuth tholibin, dsb.Kitab-kitab tersebut sangat ketat berlandaskan Al-Quran dan Hadits.
Orang yang “besar” adalah orang yang menghormati jasa-jasa para pendahulunya yang berjasa, karena beliau-beliau menjadi sebab adanya kita!Kowe ora mlethek soko watu..!
14 September 2008 pada 2:30 pm
Betul , mas Ardian…cocok sepakat
Meski aku wong ndeso, aku weruh sing sak mesthine kok.Sumpah.
Bagaimana mungkin anak lulusan SMA ikut komentar di sini, tak tau sejarah.Kurang ajar pada leluhur, anti tawassul, anti Aswaja.Taunya cuma Islam kulit, Islam lipstik.Dituturi angel, pastilah mereka wahabi, PKS,LMI
22 Oktober 2008 pada 2:58 am
bohong banget sih lhooooooooooo, kalo gus dur emank keturunan Rosulullah, knapa akhlaq gus dur beda banget ma Rosulullah SAW?
22 Oktober 2008 pada 8:21 am
Subhanallah wa Allahu Akbar…..
Sungguh maha besar Allah yg telah menciptakan manusia dari berbagai Suku dan Budaya. Sehingga mereka memiliki pandangan dan cara yang berbeda dalam mengungkapkan sesuatu.
Semua keturunan nabi (Sayyid) yang hidup di indonesia 85% berasal dari Kota Hadramaut (YAMAN), mereka banyak bermigrasi ke indonesia dalam rangka menyebarkan dakwah islam.
Dan perlu diketahui bahwa di Hadramaut sendiri terdapat Manuskrip/Kitab2 yang menjelaskan tentang siapa saja yang silsilahnya bersambung kepada nabi, dan ini dituliskan oleh para Auliya/Wali Allah, yang memiliki maqam dan derajat serta ilmu agama yg tinggi. hal ini Mereka tuliskan untuk menghindari beberapa oknum mengatas namakan (mengaku2) Keturunan nabi yang dimanfaatkan untuk menipu orang. karena setahu saya para Keturunan Rasulullah SAW memiliki keutamaan tersendiri, bahkan ada beberapa Ulama besar “SELALU MENCIUM TANGAN SEORANG YANG BERASAL DARI KETURUNAN NABI (sayyid) TANPA MEMBEDAKAN UMURNYA, DAN RELA MEMBERIKAN APA SAJA UNTUK KEPERLUAN MEREKA DEMI MENDAPATKAN RIDO MEREKA”.
Copy Manuskrip/Buku2 nasab tersebut saat juga dapat ditemui di indonesia tepatnya di daerah sekitar buncit raya, buku2 nasab tersebut diletakkan di kantor “ARRABITAH ALLAWIYAH” ( Jadi bagi siapa saja yang ingin mengetahui apakah garis keturunan dirinya beasal dari Nabi Muhammad SAW dapat ditanyakan langsung di kantor ini)…. nah ini dia yang kan menjadi sumber mengenai keaslian nasab KH. GUS DUR…..
Dan setelah saya tanyakan langsung ke pengurus Arrabitah Allawiyah ternyata silsilah keturunan KH. GUS DUR tidak terdapat dalam kitab2 nasab yang ada. jadi bisa dikatakan bahwa silsilah KH. GUS DUR tersebut tidak kuat/Lemah, jadi kita harus berhati2 dalam menyimpulkan apakah beliau seorang Sayid atau Bukan.
Tapi yang jelas KH GUS DUR merupakan seorang tokoh Agama/politik yang banyak berjasa bagi umat islam. .
2 Juli 2010 pada 11:19 pm
Mungkin koreksi silsilah Gus Dur dari Maulana Ishaq yang benar sebagai berikut :
1. KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
2. bin KH. Abdul Wahid
3. bin KH. Hasyim Asy’ari
4. bin Halimah
5. binti Layyinah
6. binti Sihah
7. bin Abdul Jabar
8. bin Ahmad
9. bin Pangeran Sambu
10. bin Pangeran Nawa
11. bin Jaka Tingkir
12. bin Nyai Ratu Mandoko
13. binti Zainab (istri Sunan Kalijaga)
14. binti Syeikh Siti Jenar
15. bin Abdul Qodir (menikah dengan Dewi Asiyah, anak dari Jaka Qandar (Sunan Malaya)).
16. bin Sayyid Maulana Ishaq. Dimakamkan di Gresik, komplek pemakaman Sunan Malik Ibrahim.
17. bin Sayyid Husain Jamaluddin (Jumadil Qubro. Dimakamkan di Trowulan Mojokerto.
18. bin Sayyid Ahmad Syah Jalaluddin. Dimakamkan di Naseradab, India.
19. bin Sayyid Abdullah. Dimakamkan di Naserabad, India.
20. bin Sayyid Abdul Malik Azmatkhan. Dimakamkan di Naserabad, India.
21. bin Sayyid Alawi ‘Ammil Faqih. Dimakamkan di Tarim, Hadramaut, Yaman.
22. bin Sayyid Muhammad Shahib Mirbath. Dimakamkan di Zhifar, Hadramaut, Yaman.
23. bin Sayyid Ali Khali’ Qasam. Dimakamkan di Tarim, Hadramaut, Yaman.
24. bin Sayyid Alawi. Dimakamkan di Bait Jabir, Hadramaut, Yaman.
25. bin Sayyid Muhammad. Dimakamkan di Bait Jabir, Hadramaut, Yaman.
26. bin Sayyid Alawi. Dimakamkan di Sahal, Yaman.
27. bin Sayyid Abdullah/Ubaidillah. Dimakamkan di Hadramaut, Yaman.
28. bin Al-Imam Ahmad Al-Muhajir . Dimakamkan di Al-Husayyisah, Hadramaut, Yaman.
29. bin Sayyid Isa An-Naqib. Dimakamkan di Bashrah, Iraq.
30. bin Sayyid Muhammad An-Naqib. Dimakamkan di Bashrah, Iraq.
31. bin Al-mam Ali Al-Uradhi. Dimakamkan di Al-Madinah Al-Munawwarah.
32. bin Al-Imam Ja’far Ash-Shadiq. Dimakamkan di Al-Madinah Al-Munawwarah.
33. bin Al-Imam Muhammad Al-Baqir. Dimakamkan di Al-Madinah Al-Munawwarah.
34. bin Al-Imam Ali Zainal Abidin. Dimakamkan di Al-Madinah Al-Munawwarah.
35. bin Sayyidina Husain bin Ali bin Abi Thalib. Dimakamkan di Karbala, Iraq.
36. bin Sayyidatina Fathimah Az-Zahra’
37. binti Sayyidina Muhammad Rasulillah SAW. Dimakamkan di Madinah Al-Munawwarah
Gus Dur memang kontroversial karena dalam darah Beliau mengalir darah Syeh Siti Jenar
30 Oktober 2008 pada 1:03 am
saya pun keturunan nabi dari singapore… gue keturunan nabi adam
30 Oktober 2008 pada 11:03 am
Assalamua’alaikum wahai saudara-saudaraku seiman.
Janganlah masalah yang tidak perlu diperdebatkan membuat kalian saling mencaci dan menghina. Nabi pernah menasehati Putrinya Fatimah azahra agar Sholat dan beramal sholeh, karena Beliau (Nabi) tidak bisa menolongnya jika tidak dirinya sendiri yang berusaha menolong. Sungguh hanya Allah SWT yang sanggup memilihara kebenaran dari hati seseorang.
Demi Allah SWT dan RosulNYa…
Mengetahui satu kelemahan dan kekhlafan/kesalahan diri sendiri jauh lebih baik dari mengetahui 1000 keburukan orang lain.
Jadi janganlah terbujuk tipu daya syetan dengan saling berdebat dan merasa paling benar.
Tanyalah hatimu dari mana kebenaran itu berasal. carilah sumber kebenaran itu bukan cari kesalahan orang. sungguh itu lebih baik dari anda menyebarkan kejelekan dan kesalahan orang atau mengnggap orang yang anda puja paling benar.
Saya paham kalian sangat mencintai agama ini dan ingin memurnikannya. oleh karena itu murnikanlah hatimu dari kotoran hati dan sampah dunia sehingga samapai dimana engkau tidak peduli pada selain Allah.
Semoga ALlah SwT memberi hidayah kepada kita semua… amienn…
Akur……
5 November 2008 pada 10:04 am
maaf mas, saya juga keturunan nabi, mantap donk kalau gitu 😀
23 November 2008 pada 10:54 am
gus dur banyak dicaci, tapi bagi gus dur itu hal sepele. tidak seperti orang lain yang gila pujaan, tak berani berbeda pendapat dengan main stream/
24 November 2008 pada 11:36 am
ass. Gus dur emg sih masih ada nasab.tp sepengetahuan saya.dia dari sayyid sulaiman basyaiban. Sbb sayyid sulaiman punya istri dibawean.jd gus dur ada nabas dari sana.Aq sayangkan kenapa saling hujat2an. Adapun kalau salah mari kt bertemu untuk menasehatinya.bukan dgn hujatan.mari kt ummat islam jgn mau diadu domba oleh kaum nasröni dan yahudi. ALLOHU AKBAR ALLOHU AKBAR Amin 7x
30 November 2008 pada 12:03 am
Diantara Keturunan Nabi Muhammad SAW yang datang menyebarkan Islam di Indonesia adalah dari Fam Basyaiban, mereka hidup dan berbaur dengan masyarakat umum, menikah dan mempunyai keturunan yang tidak semuanya berwajah khas timur tengah. pejuang basyaiban yang terkenal didaerah lasem adalah Mbah Sambu (Sayyid Abdurrahman Basyaiban) yang diyakini sebagai keturunan RAsulullah. maka siapapun anak cucu Mbah Sambu berarti nyambung nasabnya sampe kepada Rasulullah, walaupun tidak berwajah arab.
Menjadi keturunan Nabi bukan untuk menyombongkan diri, tapi adalah tanggung jawab besar untuk memajukan bangsa dan negara. Allahuma salli ‘ala Sayyidina Muhammad wa ‘ala aali Sayyidina Muhammad wa ‘ala dzurriyati Sayyidina Muhammad.
19 Desember 2008 pada 2:56 pm
Bagi semua warga nahdliyyin yang berpartisipasi di blog ini, harap hati2 dengan komentar2 yang mungkn tujuannya hanya untuk mengadu domba, dan bagi Andree harap menjaga ucapan anda, jangan anda terlena dengan menghujat dan mencaci maki orang lain, tapi lupa dengan kekurangan dan kelemhan pada diri sendiri, kalo mmg g suka g perlu meghujat sedemikian rupa, menghujat tu dosa yang berhubungan dengan hak adamy mas, dan dosa seperti itu akan diampuni jika meminta maaf pada yang bersangkutan, coba anda hitung berapa kali komentar anda yang isinya menghujat gus dur.
3 Januari 2009 pada 1:34 pm
Mungkin kami tambahkan sedikit, silsilah Gusdur dari Sunan Ampel : KH. Abdurrahman Wahid (Gusdur) bin KH. Abdul Wahid bin KH. Hasyim Asy’ari bin KH. Asy’ari bin Abu Sarwan bin Abdul Wahid bin Abdul Halim bin Abdurrohman bin Pangeran Benawa anak Ratu Mas Cempaka (istri Jaka Tingkir) binti Sultan Trenggana anak Ratu Asyikah (istri Raden Fatah) binti Sunan Ampel bin Ibrahim Zain al-Akbar (Ibrohim Asmuro) bin Jamaluddin al Husain (untuk seterusnya bisa dilihat daftar silsilah, Ardian_Al-Muhibbin Taraz).
12 Januari 2009 pada 8:38 pm
gusdur memang silsilah dari rosul yang melalui perempuan dari r.patah dan istri r patah adalah putri sunan ampel….kalo ada yang ingkar hak nya ente kenyataannya emang gitu .akhlak orang tergantung dari orangnya bukan dari bapak moyangnya..bos………..?
12 Januari 2009 pada 8:44 pm
serba serbi hidup….gusdur itu jalan hidupnya hakekat….jadi jangan komentar…/ngaco bos andre anda tahu hakekat ya nggak ada salah benar pada dasarnya semua tauhidul af’al berjalan atas kehendaknya oh iya ada lagi hadist ….sesungguhnya orang muslim yang menuduh saudara muslimnya hina anjing maka anda sendirilah yang anjing munafik…
12 Januari 2009 pada 8:46 pm
itu ali manshur mahasiswa anjing man
12 Januari 2009 pada 8:50 pm
om roy tempek
12 Januari 2009 pada 8:53 pm
mas surawan ini bukan perkara apa2 tapi cuma intermezo sejarah
15 Januari 2009 pada 1:57 pm
Kalau keturunan dari Sayyidina Husein itu setahu saya gelarnya “Habib”, sedangkan silsilah diatas menggunakan gelar “Sayyidina” yang biasanya digunakan untuk ketuunan Sayyidina Hasan. Perumpamaannya Sayyidina Syekh Abdul Qadir Jaelani yang keturunan dari Sayyidina Husein. Mohon penjelasanya terimakasih
22 Januari 2009 pada 10:55 am
Blum pernah denger tuh Gus Dur keturunan Rosul. Coba deh cek di Rabithah Alawiyah tanah abang. Apakah gus dur punya ‘paspor hijau’? Pastinya Gus Dur anak dan cucu dari orang-orang yang dekat sma Alloh. Klo Ane sih hormat bgt sma bpak dan kakek beliau. Dan ana juga tidak pernah menghina dzat Gus Dur. Ane hanya sangat tidak setuju dengan beberapa pendapat/pikiran beliau.
Memang secara kasat mata sekarang ini, boleh dibilang Gus Dur sangat jauh dari figur kyai atau ulama islam. Tapi ingat..Anda hanya boleh tidak setuju dengan pikiran/pendapatnya (begitu juga kepada semua orang). Jangan membenci personalnya. Tidak mungkin bapak dan kakeknya tidak mendo’akan anak dan keturunnya menjadi orang yang sholeh. Nah, klo do’a ini dikabul maka Insya Alloh, Gus Dur akan mati dalam keadaan baik. Maka celakalah orang-orang yang membencinya.
Oh..iya hampir lupa..beberapa informasi pernah ane dapatkan kalau Gus Gus Dur memang mempunyai nenek dari Ahlul Bait (syarifah). Mungkin ini yang dijadikan dasar silsilah Gus Dur berujungke Rosul. Terimakasih
24 Januari 2009 pada 1:48 pm
Realitanya, kenyataannya, si Dur sekarang sedang menuai badai yang dibuatnya sendiri, itulah tanda tanda kebesaran Allah SWT. sok pahlawan minoritas yang suka diberi piagam atas nama perdamaian, kemanusiaan, tapi tidak manusiawi dengan umatnya. Umat hanya dijual demi popularitas bodoh, umatnya dibuat bodoh terus dengan tidak menciptakan ruang bagi pendidikan. tidak peduli dengan umatnya yang tercabik-cabik pokoknya aku yang “bener”, sok demokrasi tapi ternyata “democrazy”. sok pintar, sok alim, sok … , sok … , manusia tersok tapi hasil nol besar bagi umatnya. Apakah ini yang anda jadikan panutan, pahlawan, waduh gitu aja kok repot…. ha..ha..ha.. (semboyan orang yang malas berfikir dan bekerja). believe or not
3 Februari 2009 pada 2:00 pm
setahu saya joko tingkir adalah putra ki kebo kenongo (ki ageng pengging) putra ki ageng pengging sepuh putra brawijaya V..
jadi tolong dijelaskan dari pertemuan nasab joko tingkir dg sunan giri.
19 Februari 2009 pada 12:51 am
Saya pernah baca tulisan seperti ini di blog lain, ada komentar bagus yang saya setuju. Komentar kalau nggak salah demikian :
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Kalo kita ngerti ajaran Islam, tentunya kita akan langsung berkata “SEMUA ITU BOHONG!!!”
Bukankah yang namanya keturunan itu dari garis laki-laki? sementara Rasulullah Muhammad SAW tidak memiliki putra laki-laki? Ketika Fatimah Az Zahrah RA menikah dengan Ali bin Abi Thalib RA, berarti keturunannya adalah keturunan Ali bin Abi Thalib RA.
Allah SWT maha mengetahui yang sampai kapanpun tidak akan dan tidak akan pernah ceroboh. Kemuliaan Rasulullah SAW tidak akan ternodai oleh keturunannya, APALAGI OLEH SEORANG GUSDUR!, emang dia itu siapa?
Secara logika, kita asumsikan setiap 30 tahun seseorang memiliki anak/keturunan atau generasi baru, maka keturunan atau generasi ke 31 berada pada tahun ke 930 sejak generasi pertama. Jadi kalo Gus Dur generasi ke 31 berarti dia harus lahir di tahun 1501 M (lahir Rasulullah SAW th 571 + 930 = 1501). Bohong Khan…?!……..dst
Mekaten poro sederek….
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Mengapa saya setuju :
1. Secara matematis perhitungan tahun dari jaman Nabi ke generasi 33 adalah sangat logis
2. saya bukan ahli agama dan silsilah, tetapi referensi yang pernah saya baca menyebutkan bahwa Muhammad Al-Baqir bukan keturunan Zainal Abidin, tetapi anak Fatimah binti Hasan bin Ali. Jadi silsilah dlam blog ini nggak nyambung
3. Saya bersyukur masih ada orang islam yang mengedepankan rasionalitas/akal untuk hal-hal yang demikian seperti firman ALLAH SWT dalam beberapa ayat Al-Qur’an yang memerintahkan agar kita menggunakan akal
4. Sudah waktunya kita ttinggalkan fanatisme kelompok /golongan /aliran yang membuat islam nggak pernah maju. Lebih baik kita amalkan AL-Quran yang didalamnya banyak mengandung ilmu tersembunyi. dan kita amalkan sunnah Rassul sebagai acuan kita beribadah dan berperilaku
19 Februari 2009 pada 7:57 am
Gusdur sendiri menyatakan bahwa dia termasuk dari turunan bani basyaiban,sudah ada yang menjelaskan tentang mbah sambu,beliau ini adalah orang yang turunanya banyak menjadi wali di tanah jawa.Yang jelas,kalo mao info itu tanyakan ke pimpinan kumpulan tarekat yaitu Habib Lutfi bin Yahya, yang jelas turunan nabi yang banyak di indonesia itu berasal dari Sayidina Jafar Sodiq
19 Februari 2009 pada 9:14 pm
ikutan ah…
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
saya berharap perdebatan ini berujung pada hikmah yang sebenarnya. Perkara GD itu Habaib ataupun bukan hanya Allah saja yang tau persis. Tapi terlepas dari itu semua, buat yang begitu KESUMAT membenci GD, ataupun yang FANATIK mendukungnya, jangan KETERLALUAN !!!
Jika Jalan fikiran anda-anda di ibaratkan bentangan jalan, kalian berada pada tataran jalur tempuh yang berbeda, satunya lewat pantura, satunya lagi lewat jalur selatan. panorama dan pemandangannya sama sekali berbeda. Hanya tujuan anda sajalah yang sama yaitu menuju ALLAH, jadi saran saya janganlah saling menghakimi satu sama lainnya.
saya sendiri pendukung GD, saya juga familiar dengan orang orang yang “merasa diri” ISLAM MODERN. Karena semuanya begitu dekat dengan lingkungan hidup tempat saya tinggal. buat yang merasa “SANGAT WAJIB” untuk membenci GusDur, berbuat adil lah dalam menyikapi dan menyimpulkan , termasuk dalam perkara GusDur, Sebab ADIL ADALAH LEBIH DEKAT KEPADA TAQWA, dan insan taqwa lah yang sangat di cintai oleh ALLAH SWT.
SEKIAN. Wassalamu’alaikum Wr.Wb
19 Februari 2009 pada 9:49 pm
tambahan…
Nah.. ketika kebencian anda begitu tinggi terhadap GusDur, apakah hal itu membuat anda menolak total setiap hal yang berbau GusDur? padahal pada setiap diri manusia pasti terdapat nilai kebaikan, walaupun hanya sebesar biji jarrah ? begitu juga pada diri GusDur tetap memiliki unsur kebaikan. nah apakah kebencian anda terhadap GusDur( lantaran tidak sepaham ) membuat anda tidak berlaku adil dalam memandang dan memposisikan diri terhadap persoalan tersebut ?
saya punya hikayat sejarah akan hal ini. peristiwa ini terjadi ketika sayyidina Umar Bin Khatab ra. menjadi khalifah. dia mendengar bahwa gubernur mesir saat itu hendak memperluas istana gubernurnya, tapi terhalang oleh sebuah gubug kecil milik seorang warga yahudi yang sudah tua yang berada di tengah jalan menuju istana itu. khawatir akan merusak keindahan istananya, maka gubug itupun ia perintahkan untuk dirobohkan. berita itu tersiar hingga sampai ke telinga khalifah. dengan geram khalifah memerintahkan kepada pengawal untuk mengambil sebuah tulang Unta, dengan pedangnya ia menggoreskan sebuah garis lurus di permukaan tulang itu dan memerintahkan petugas kekhalifahan untuk mengantarkannya ke kediaman sang gubernur. setelah sang gubernur menerima pemberian sang khalifah saat itu juga dia menangis sejadinya, kemudian meminta maaf kepada si yahudi pemilik gubug. kemudian mengembalikan bangunan yang sudah di robohkan tersebut di tempatnya semula.
nah dari cerita ini, dapat di simpulkan bahwa seorang se level Sayyidina Umar saja tidak berani untuk berbuat tidak adil terhadap orang yang jelas jelas adalah yahudi. Lalu pertanyaan susulannya adalah apa kapasitas anda sehingga anda bisa dengan sangat leluasa mengomentari secara berlebihan segala apapun mengenai GusDur? Saya tidak mengenal anda, saya juga tidak mengenal GusDur, tapi ketimbang saya mendukung anda, masih jauh lebih mulya saya mendukung GusDur !!! Dia anak keturunan dari kiyai-kiyai besar di Zamannya. Sedangkan Anda ? (maaf) mungkin keturunan santri sekalipun juga belum tentu.
Soal nasab seseorang, bukan lah yang terpenting, tapi bukan berarti itu menjadi tidak penting. Rasul sendiri dalam beberapa hadits menganjurkan untuk melihat nasab seseorang, terutama ketika kita hendak menentukan pasangan hidup.
saran saya, kalau memang anda termasuk yang tidak setuju, maka pilih saja panutan yang anda setujui dan amini. tapi jangan menyalahkan setiap hal yang berseberangan dengan anda, siapa tau malah yang berseberangan dengan anda itulah justru yang benar !
kebenaran sejati hanya ada pada ALLAH mas..sekali lagi pada ALLAH ! jangan merasa diri sudah jadi yang paling benar dan hanya bisa menyalahkan yang lain.
Wassalam
22 Februari 2009 pada 5:09 am
assalamualaikum
bismillah
Allah menciptakan manusia berbagai macam jenis dan sukunya.
manusia mempunyai akhlaq. baik dan buruk.
Rosullullah adalah salahsatu yang berakhlaq mulia dari sekian banyak nabi dan rosul.
akhlaq manusia ditentukan oleh dirinya sendiri, dan tidak boleh orang lain mencampurinya.
jadi jika anda tidak cocok dengan akhlaq seseorang, jangan mengolok-oloknya. introspeksilah ..apakah aklhaq anda sudah betul ?
jangan sok menilai keburukan orang lain, nilailah kebaikan orang lain sesungguhnya itu adalah cerminan pribadi seoarang mulim.
jangan sombong, merasa diri lebih baik dari orang lain.
Apakah kamu , kita lebih baik dari gusdur?
ngaca mas ? dosa dosa kita?
kalo kita tidak suka pada orang, jangan jauhi mereka tapi dekatilah.
kalo kita hidup dijaman rosul,
trus mendengar kalo muhammad melakukan isra mi,raj , apakah kita percaya mas ? pasti kita menganggapnya gila dsb. karena banyak yang mengatakan demikian pada jaman itu. dan apa yang terjadi terhadap orang yang memperolok , meludahi, dan menjelekkan akhlaq rosul ?
jadi, janganlah menjelekkan orang lain , apakah hal semacam itu disukai oleh Allah?? siapa akan azab allah ?
orang yang sering menjelekkan orang lain , sesungguhnya orang tersebut lebih jelek perilakunya dari orang tersebut.
wallahualam
semoga allah melindungi kita dan menghapus dosa kita
23 Februari 2009 pada 10:12 am
dari pada ribut2..liat aja penjelasan disini.mungkin bisa membantu.
http://www.geocities.com/moeidzahid/habib_tanah_abang.htm
25 Februari 2009 pada 8:51 am
Yg slalu hina,kafirkan orang islam biasanya HTI (soalnya bg mereka kalo ga sepaham dgn mereka dikafirkan) kalo ga ya PKI..sukanya cuma triak triak kyak mas andree hehe..hati2 bentar lg kwalat orang2 yang sukanya menghujat orang lain..palagi yg dihujat sesama muslim.mg smua yg menghujat mendapat hidayah..biar hatinya ga tertutup kotoran..
2 Maret 2009 pada 10:07 am
yang nulis ini lucu y.. mbok diliat siapa gusdur siapa nabi muhammad ?
apa iya nabi muhammad pernah ikut kebaktian orang nasrani ?
apa iya nabi muhammad pernah mencampur adukkan agama islam dengan agama yang lainnya ?
dan yang terakhir, semua keturunan nabi muhammad SAW pasti dijaga dan dipelihara oleh ALlAH dari segala kekurangan, baik fisik maupun mentalnya…
hati – hati jika ingin menuliskan sesuatu terutama mengenai ALLAH, AL QUR’AN dan Nabi Muhammad SAW.. karena pada akhirnya toh kita sendiri YANG MEMBUTUHKAN SYAFAAT dari Nabi Muhammad SAW
Saya tidak membenci Gus Dur, hanya saja, nabi muhammad tidak layak disandingkan dengan Gus Dur ( walaupun Gus Dur hanya keturunan beliau SAW )
sekali lagi hati” jika ingin menuliskan sesuatu terutama mengenai aqidah..
8 Maret 2009 pada 12:41 pm
Saya hanya takut untuk selalu merasa lebih baik dari orang lain; lebih “Islam” dari orang lain; lebih berakhlaq dari orang lain; lebih pinter dari orang lain; takut masuk pada istilah Imam Kholil bin Ahmad:
“Wa Rojulun Laa Yadrii wa La Yadrii Annahuu Laa Yadrii, Fa-jtanibuuhu”
10 Maret 2009 pada 11:38 am
saya tidak pernah tahu tentang keturunan nabi tapi benar tidaknya blog ini hendaknya kita saling menjaga dan tidak saling menghina,siapa tahu ini benar.Hati” dalam berkomentar karena komentar kita yang akan melukai umat islam diseluruh dunia.Bagaimanapun juga GUSDUR adalah putra dari Keturunan ulama besar.
18 Maret 2009 pada 10:08 am
Saya hanya akan menanggapi jalur silsilah dari Gus Dur yang dipublish. Orang mengaku dan mempunyai jalur nasab secara pribadi sah-sah saja. Tapi, untuk kasus Silsilah Gus Dur, jelas dan gamplang tidak ada dalam jalur nasab Qobilah Basyaiban. Ini dapat kami buktikan secara detail. Karena kami dari Qobilah Basyaiban, mempunyai semua data Basyaiban yang ada di Indonesia dan telah disyahkan oleh Qobilah Basyaiban, Ar-Robitoh Al-Alawiyah dan Naqobatul Asrof Al-Kubro.
Bagi saudara yang ingin tukar fikiran silakan saya tunggu di email said_basyaiban@ymail.com.
Kebenaran hanya datang dari Allah semata
Kekeliruan datang dari kami hamba yang dhoif
2 Juni 2009 pada 11:57 pm
@ said :
” Kebenaran hanya datang dari Allah semata
Kekeliruan datang dari kami hamba yang dhoif ”
jangan hanya bisa ngomong spt itu saja … lakukan !
14 Januari 2010 pada 1:44 am
Rabitah bukan patokan kebenaran BOSSS!!!!
yang benar cuman yang PUNYA KEBENARAN itu sendiri,
ana pribadi tetap lihat azas manfaatnya aja,
krn apapun nasabnya, klo g ada manfaat untuk umat, apa gunanya nasab hebat itu…
TETAP HIDUP GUS DUR…!!!!!
8 Juni 2010 pada 1:15 pm
ana sependapat dg antum ya akhy,kalau Gus Dur tersebut bukan dari marga Basyaiban,tapi beliau dari marga Azmatkhan.
ya OK lah bagi saudara-saudaraku baik yang Pro wabil khusus yang kontra terlebih antum-antum ini masih mengaku dzurriyat Rosul.silsilah baik itu silsilah antum-antum maupun Gus Dur semua itu katanya (menurut mbah-mbah atau datuk-datuk qt),
masalah keafsachannya atau kesochihannya hanya Alloh SWT yang tahu,yang jelas qt harus Chusnuddhon kepada siapapun,toh qt sama-sama blm tahu kaaaan….jd tlg bagi yang kontra,marilah qt sama-sama buka mata hati qt,orang yang menghujat sesama dan merasa dirinya lbh baik dari orang yang dihujat,berarti orang tersebut lebih jelek dihadapan Alloh SWT dari pada orang yang dihujat.
23 Maret 2009 pada 7:03 pm
Fam gusdur apa…….. Setiap Habib pasti ada famnya… Coba anda beritahukan kami Apa Fam Gusdur……………..
Kl Gusdur tidak punya Fam…..!!!!!!!!!!!!!!!
Itu artinya Gusdur Bukan Habib…..!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
8 Juni 2010 pada 1:21 pm
Fam Gus Dur adalah AZMATKHAN,apakah anda mengakui kalau AZMATKHAN itu fam min Dzurriyat Rosul….?
31 Maret 2009 pada 4:20 am
joko tingkir tidak ada dalam penelitian saya bahwa jiko tingkir keturunan rosululloh,
di indonesia yang keturunan rasulullah biasa d panggil dengan habib,,,,,
dan semuanya sudah terdaftar d saudi arabia…….
1 April 2009 pada 12:41 am
sekarang banyak orang cenderung ingin mengaku suatu qobilah tertentu. Padalah dia jelas2 bukan. Kalo ngaku salah satu keturunan, padahal bukan dari keturunan tersebut, berarti sama saja tidak mengakui bapaknya dari bapaknya dari bapaknya dst…!!!
Kita harus ikhlas dengan apa yang telah Allah Taala taqdirkan pada diri kita, jgn ngeliat orang lain aja….hanya karena pengen inilah, pengen itulah…dsb.
Jadilah diri kita sendiri, dengan perbanyak amal kebaikan yang kita bisa.
3 Juni 2009 pada 12:04 am
@ said :
said ! km jika diberi waktu menelusuri silsilah nasab seputar fam basyaiban saja selama 50 thn pun tak akan pernah bisa selesai secara keseluruhan … krn itu sejarah yg sdh lewat ratusan tahun yg lalu .
mulut km itu dg entengnya bilang :
( sekarang banyak orang cenderung ingin mengaku suatu qobilah tertentu. Padalah dia jelas2 bukan. Kalo ngaku salah satu keturunan, padahal bukan dari keturunan tersebut, berarti sama saja tidak mengakui bapaknya dari bapaknya dari bapaknya dst…!!! )
tapi , barusan km baru ngomong gini :
( ” Kebenaran hanya datang dari Allah semata
Kekeliruan datang dari kami hamba yang dhoif ” )
hehehe . . . aneh sekali !!
jgn mudah menvonis dg kata2 ‘mengaku2’ … itu bukan akhlaq baginda nabi SAW ..
3 April 2009 pada 7:32 am
ims mengaku bukan ahli silsilah, tapi kok komentar menyalahkan silsilah.Logika tempe..!!
3 April 2009 pada 7:34 am
Sekarang saya tobat.Maafkan komentar2 saya semua di ats tadi, Ya.HIDUP GUS DUR..!!!!
3 April 2009 pada 7:35 am
Ampuni saya.Saya juga tobat.Maafkan saya, wahai Gus Dur
3 April 2009 pada 7:37 am
Maafkan saya juga
17 April 2009 pada 3:56 pm
Maafkan saya, Sayyid Abdurrahman Wachid.Meski saya tahu, tanpa minta maafpun, saya tetep dimaafkan oleh beliau, Hadrotus Syaikh Abdurrahman Wachid.Saya sadar, bagaimanapun, Beliau emang bukanlah level saya.Beliau sudah memberi sumbangsih tak ternilai untuk bangsa ini.Sedang saya? sekup RT saja saya belum bisa beri sumbangsih apa2.Untuk jelasnya, semoga say bisa sowan Gus Dur, untuk klarivikasi tentang seluruh permasalah bangsa dan pribadi beliau.Agar tidak simpang siur, dan agar saya tidak termakan issu fitnah menyesatkan
22 April 2009 pada 12:40 pm
LQman berkata Ia keturuanan arab.dan memaki2 gus dur.sebagai orang arab tidak baik memaki2 orang.jagalah akhlaq sampeyan, karna sampeyan sdh mengaku sebagai orang arab.
ingat bung orang arab bukan hanya keturunan Nabi aja. mungkin anda termasuk keturuanan Abu lahab, ato abu jahal
8 Juni 2010 pada 1:36 pm
Soh Gus,tapi maaf tolong antum bedakan antara orang Arab dgn Sayyid aatu habib.kalau habib mmg g’ sepatutnya menghujat orang lain.
tapi kalau orang arab sih ya bisa aja begitu,orang Arab kan banyak Arab Isra’el kali……?tapi yang jelas orang arab yang begitu orang jawa menyebutnya dengan sebutan : ARABPATEK NGGENNAH aliyas g’ waras akal fikirannya.
4 Mei 2009 pada 9:06 am
Assalamu’alaikum
Yang penting Nabi terakhir adalah Nabi Muhammad SAW!dan beliau adalah nabi seluruh umat islam didunia ini,bukan nabinya orang arab saja, fam ini-itu dan lain-lain. Soal keturunan itu kita semua punya peluang, tapi gak usah dibesar-besarin deh. Kalaupun ada yg ngomong Gus Dur itu keturunan Nabi Muhammad ya sudahlah…wong tidak merubah apapun kok. Begitu juga ketika ada mengatakan kita keturunan Abu Jahal, juga gak merubah apapun, yang penting kita bersyukur sudah ditunjukkan jalan yang lurus yaitu ISLAM sebagai landasan hidup kita. Yang seharusnya kita lakukan adalah mari kita cintai Rasulullah Muhammad SAW dengan cara kita masing2 dan tetap jaga langkah kita dengan ISLAM dan Iman sebagai guide-nya.
Intinya saling mencaci,menghardik dan konco2nya itu buang2 energi…
Tak ada manusia didunia ini yang patut kita cintai selain Rasulullah Muhammad SAW!
Untuk yang membuat blog ini pemikiran anda itu kemana saja se?tema yang anda sajikan 100 tahun mundur………kita hidup dijaman ini bung!!!Karena ketika tema seperti ini disajikan alamat jalan ditempat!
Jadinya sesama umat saling mengumpat!!!bawa-bawa ras lagi….waduh…pikir dulu dong!!!kalo gak kuat mikir ya istiharoh dulu minta petunjuk disamping logika kita digunakan.
Yang jelas ini permasalahan yg tidak ada manfaatnya.
Maaf jika menyinggung sodara-sodara sekalian.
Saya harap stop dari sini ……mari kita istighfar bersama-sama.
Wassalamu’alaikum
5 Mei 2009 pada 1:03 pm
Salam.
sebelumnya kami sampaikan ucapan terimakasih atas partisipasinya dan tak lupa kami sampaikan permintaan maaf kalau ada hal2 yang krang berkenan, termasuk dalam pemilihan tulisan.
pertama, blog ini memang dicitrakan khusus untuk para generasi nu wa pekabe dibawah kepemimpinan almukarrom kh abdurrahman wahid, sehingga sedikit banyak akan bersinggungan dengan karakteristik atau profil beliau sebagai “imam” partai.
kedua, pemilihan tema tidak bermaksudkan untuk menjadi bahan debat, apalagi saling mencela dan menghina, namun pada opini umum warga nu/pkb terhadap silsilah beliau. kalau pun pada perkembangannya banyak yang kontra , kami memandang itu adalah hal biasa. jangankan perihal ini, perihal yang positif pun dari kami anak2 nu atau pekabe terkadang menjadi sesuatu yang negatif di mata orang lain. jadi kami tidak mempermasalahkan perbedaan pandangan itu. yang jelas, data kami sertakan sumber web dan nama pemilik web di sana.
ketiga, perbedaan cara pandang apapun tidak perlu menggunakan kata2 sarkasme atau menghina satu sama lain, silakan dengan kata sopan dan tidak mngandung SARA, syukur2 dengan data yang ada. karena kalau pun kita merasa benar dengan jalan yang tidak benar, misal mencela maka sudah barang tentu, hasil kebenaran itu menjadi tidak indah lagi.
keempat, ajakan dari siapapaun anda yang membangun patut kami apresiasi.
Demikian tanggapan kami, jika sekiranya memang tidak perlu berkomentar lebih jauh, maka mungkin ini komentar terakhir dan jadikan semuanya pelajaran. post ini tetap ada , termasuk komentar2nya. sekali lagi mohon maaf atas kekurangnyamanan buat anda yang kurang nyaman dengan tulisan ini dan terimakasih atas rekan2 yang ikut membangun blog ini dengan indah dan damai.
kepada rekan2 nu wa pekabe, selamat berjuang, termasuk rekan2 semua yang ada di gatara. gatara dan pekabe adalah bagian dari keluarga besar perjuangan politik nu.
terimakasih, wassalamu’alaikum
7 Mei 2009 pada 10:58 am
Benarkah Jaka Tingkir itu anaknya Sunan Giri ? setahuku di dalam Wikipedia.com tertulis bahwa Jaka Tingkir itu putranya Ki Ageng Pengging (Raden Kebo Kenanga) putra Andayaningrat. Jadi Bagaimana mungkin Nasabnya sampai kepada Rasulullah saw?
13 Mei 2009 pada 7:36 am
salam
maaf ada yang ketinggalan nich.
Meskipun ada pro kontra apakah gusdur keturunan Rasulullah saw, kita tetap harus menghargai beliau. Beliau sama seperti kita; bisa salah bisa benar. Bila ada perbuatan beliau yang benar (sesuai pribadi Rasulullh), maka kita akan berusaha untuk mencontohnya. Begitu pula sebaliknya bila ada perbuatan beliau yang salah/keliru, maka tidak perlu kita mengikutinya. Amar ma’ruf nahi munkar akan senantiasa kita amalkan bersama kepada siapa saja yang kita mampu untuk menemuinya, termasuk kepada keturunan Rasulullah saw.
wasalam
13 Mei 2009 pada 7:23 am
salam
tambah lagi nih.
dalam situs http://elektro.brawijaya.ac.id/maswin/artikel-lepas/the-fall-of-majapahit-empire
tertulis kalimat seperti berikut ini:
“Ki Ageng Pengging (memiliki nama lain : Kebo Kenanga) adalah keturunan Adipati Andayanigrat, salah seorang pembela Majapahit yang gigih pada jamannya. Andayaningrat adalah putra Maharaja Majapahit terakhir yang ditempatkan di Pengging”.- selesai.
Siapakah yang dimaksud dengan “Maharaja Majapahit yang terakhir” dalam kalimat di atas?Apakah Raden Brawijaya V, atau Bhre Kertabumi, ataukah Brhe Pandansalas atau mungkin orang lain dari keluarga majapahit , yang menjadi Maharaja terakhir kerajaan majapahit? saya sendiri juga tidak tahu.
Lagipula bila diteliti lebih dalam kita ketahui bahwa ajaran yang dipakai oleh Jaka Tingkir, dengan Pajang sebagai pusat pemerintahannya adalah ajaran dari Syeikh Siti Jenar, yakni manunggaling kawula gusti. Hal ini jauh berbeda dengan yang diyakini oleh Sunan Giri. Dan saya melihat bahwa ajaran Manunggaling Kawula Gusti lebih mirip dengan ajaran Budha-Syiwa ketimbang tasawuf sunan giri.
wassalam
11 Maret 2011 pada 9:30 am
Subchanalloh….saudara2ku seiman,mas Heri coba antum buka kitab Al-Hikam’ajaran yang dibawa Jaka Tingkir itu ajaran Tauchid murni,maaf nich mas Heri,apa antum pernah ngaji Tauchid Mas….?
kalau antum belum ngaji kitab Tauchid,jgn sok tahu dech…!
terus mas tahu dari mana kalau ajaran Jaka Tingkir g searah dg Sunan Giri…?
mas jangan gegitu lah….nanti bisa2 orang takut ngaji ilmu tauchid lho mas,padahal ilmu tauchid itu kunci dari segala amal ibadah kita.
maaf lho mas Heri
19 Mei 2009 pada 4:45 am
Mas Heri, jika anda membaca buku karangan Achmad Chojim : Makna Kematian Syeikh Siti Jenar, anda akan tahu makna hidup versi Kanjeng Syech.saya kira isinya cukup obyektif.Cobalah cari dan khatamkan.Jika anda mencari kebenaran bukan kemenangan, belum khatam pun, anda sudah jadzab/majdzub=Kabeh ora ono, sing ono mung ALLOH”
19 Mei 2009 pada 4:47 am
Teliti sejarah harus dengan data sekunder,primer dan lelakon.Gak cukup hanya duduk manis menghadap laptop/komputer, boss.
19 Mei 2009 pada 6:54 am
saya minta sdr.heri baca buku “makna kematian Syech Siti Jennar” karangan achmad chojim.cari sampai dapat, baca sampai khatam.Insya Allah, hidup anda akan indah.Melihat makhlu Tuhan dengan kasih sayang, rahmatan lil alamin.Tapi saya sangsi anda bisa sampai khatam ngebacanya.masih di pertengahan, anda mungkin sudah jadzab..!!!
21 Juni 2009 pada 10:24 am
betul sekali, jangan asal njeplak…….!. coba, difikirkan, coba direnungkan, coba direviuw kembali….., baru berkomentar. Bukan begitu saudaraku……….semuanya……?. salam buat Pak Gusdur….. ya…?.
7 Juli 2009 pada 11:23 am
SILSILAH NGAWUR……
7 Januari 2010 pada 4:30 pm
dengkulmu fal
11 Juli 2009 pada 10:26 pm
karena isinya copypaste dari multiply, maka comment-ku juga ngikut dari sono..,, hehe…
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Kalo kita ngerti ajaran Islam, tentunya kita akan langsung berkata “SEMUA ITU BOHONG!!!”
Bukankah yang namanya keturunan itu dari garis laki-laki? sementara Rasulullah Muhammad SAW tidak memiliki putra laki-laki? Ketika Fatimah Az Zahrah RA menikah dengan Ali bin Abi Thalib RA, berarti keturunannya adalah keturunan Ali bin Abi Thalib RA.
Allah SWT maha mengetahui yang sampai kapanpun tidak akan dan tidak akan pernah ceroboh. Kemuliaan Rasulullah SAW tidak akan ternodai oleh keturunannya, APALAGI OLEH SEORANG GUSDUR!, emang dia itu siapa?
Secara logika, kita asumsikan setiap 30 tahun seseorang memiliki anak/keturunan atau generasi baru, maka keturunan atau generasi ke 31 berada pada tahun ke 930 sejak generasi pertama. Jadi kalo Gus Dur generasi ke 31 berarti dia harus lahir di tahun 1501 M (lahir Rasulullah SAW th 571 + 930 = 1501). Bohong Khan…?!
Udah lah…. jangan cari-cari sarana untuk pengkultusan, kita perlu belajar secara logika apa yang bisa kita logikakan. Tentang Gus Dur, beliau awalnya adalah orang yang baik, kemudian pertengahannya adalah orang jahat (dengan berbagai komentarnya yang justru menghancurkan Islam), dan akhir hayatnya semoga kembali menjadi baik, Insya Allah.
Yang pasti… KITA SEMUA ADALAH KETURUNAN NABI, YAITU NABI ADAM AS. Oleh sebab itu mari kita jaga kemuliaan diri kita sebagai keturunan nabi.
Mekaten poro sederek….
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
15 Agustus 2009 pada 7:59 pm
mas rido, memang anda belajar Islam dimana ? pesantren dimana ? berapa puluh tahun pesantrennya ? Kitab apa aja yg sudah di baca ? sudah berapa juz hafal alqur’an ? udah baca kita Ushul Fiqh nya siapa saja Imam Hambali, Maliki, Syafii atau yg lain ? udah baca kitab Tauhidnya siapa aja ? Nahu Shorof udah diluar kepala ? sepertinya anda udah merasa hebat bgt yah, sudah lebih mulia dari org lain ? coba introspeksi diri, apa hukumnya kalo merasa mulia dari org lain, sekalipun org itu ahli maksiat dari kita ! memang anda mengeluarkan kan statemen “bohong” sudah di kaji berdasarkan kajian ke – ISlam- an yg luar biasa itu ? …
15 Juli 2009 pada 2:17 pm
Salam,
Saya mencoba menanggapi balasan terakhir dari rekan r1dOaja karena main logika.
Titik awal thn 571 Masehi sebagai kelahiran rasul -sebagian besar menyatakan kelahiran rasulullah adalah 570 M-, kemudian dihtung berdasarkan rata2 usia per keturunan 30 tahun maka keturunan pertama tentu 574 Masehi. Ini bisa diformulakan dengan rumus Y = a + n.X, dimana Y = tahun masehi generasi ke-n, a = titik awal = 571, n = generasi ke-n, X adalah rata2 usia setiap geneasi. Jadi si ridoaja menggunakan rumus diatas untuk generasi ke 33 maka seharusnya -menurut dia- Gus Dur hidup pada Y = 571 + 33.30 = 571 + 990 = 1561, bukan 1501.
Nah menurut saya, angka hasil perhitungan diatas secara formula di benarkan. Hanya saja, nilai variable dari X tidak bisa disamakan dengan angka rata2 usia 30 tiap generasi.
Bisa saja pada usia 40, seseorang baru mempunyai keturunan pertama nya atau angka 50 tahun? Perhitungannya tentu lain dan hasilnya beda dan bisa menambah tahun Masehi tersebut di atas.
Jadi tidak usah mematok dengan rumus.
Kalau kita semua keturunan nabi Adam as, InsyaAllah setiap muslim pasti sudah tahu.
Terimakasih
15 Juli 2009 pada 2:21 pm
Maksud saya, keturunan pertama adalah 601 M, karena 571 + 30.
11 Agustus 2009 pada 7:29 pm
assalamualaikuum.wr.wb
ini nassab darimana??
fakta bahwa kturunan rasulullah.saw itu akan berpegang teguh kepada ajarannya..
Hanash Kanani meriwayatkan dari Abu Dzar bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Ahlulbaitku bagaikan bahtera Nabi Nuh, barangsiapa yang menaikinya mereka akan selamat dan barangsiapa yang tidak mengikutinya (meninggalkannya) maka mereka akan tenggelam.” (HR. Al-Hakim dalam Mustadrak Ash-Shahihain, juz 2, Al-Hakim berkata hadis ini Shahih)
kalau dipikir dengan logika akal manusia yang sehat, jika Gus dur ialah seorang ahlulbait, maka perahu nabi Nuh.as akan terbalik dan tenggelam..
seperti kita ketahui dalam hadis di atas sangat banyak makanya,,
salah satunya ialah bahwa ahlulbayt akan berpegang teguh pada ajaran rasulullah.saw sampai hari akhir dan menuntun umat ke jalan yang di ridhoi Allah.SWT.
dan seperti kita ketahui pula bahwa gusdur telah di baptis oleh pendeta..
apakah pembaptisan termasuk ajaran rasulullah.saw??
apakah itu salah satu ibadah kepada Allah.SAW??
masya Allah, laknatullah itu nyata adanya..
belum lagi ketika Gus Dur mempunyai keinginan bekerjasama dengan penjajah kesucian (israel),
astaghfirullah…
Semoga yg membuat kepalsuan, kemunafikan, dan kemungkaran di blogg ini mendapat hidayah dan mendapat umur panjang dari Allah Azza Waja’la agar dapat bertaubat..
Wassalamualaykuum…
15 Agustus 2009 pada 12:34 pm
“keturunan nabi koq tingkah laku nya EDAN…?
sharusnya (sya ga tau postingan nie bner apa kgga cma allah yg tau..) qlo kturunan rasulullah ting
26 Juli 2010 pada 5:20 am
ente yang EDAN TENAAAAAAAN….ente se enaknya ngaku2 hamba Alloh kl ente bener2 hamba Alloh g’ mgkn ente ngina2 orang dan memfonis seseorang begitu aja.
SAK ENAK’E UDULE kalo ngomong.
15 Agustus 2009 pada 7:38 pm
manusia sekarang banyak yg sok pintar, so tau, so alim ! padahal kalo di tes kajian ke islamannya dangkal sekali ! pernah sy temui beberapa orang yg kerjaannya mencela Gus Dur, sy tes aja dengan syarat syahnya sholat, rukunnya sujud apa saja, huruf idzhar ada brp dll gak tau kepalanya godeg, tapi kalo komentar tentang statemennya gusdur dg topik ke-Islam-an seperti orang yg baru keluar pesantren dari Mekah 20 tahun jd ahli fiqih, menguasai ushul fiqh, mufasir, hafidz qur’an, ahli tauhid, dll sampe2 mengeluarkan fatwa2…lihat saja komentar2 diatas, ujub, takabur merasa suci dan mulia…nauzdu billah min dzalik…. ya Allah jauh kan kami dari sifat merasa mulia dari org lain ! kalau pun tahu org itu ahli maksiat sekalipun, janganlah dihati kita merasa mulia dari org itu…..! kalau kita merasa mulia dari org lain sesungguhnya setan sudah masuk dalam hati kita…. sadarkah itu ?, tahu kah itu ? jangan2 gak tau, makanya ngaji….jangan sok tau, kalo gak tau mending diem aja ! jangan memuja dan jangan mencela….
1 Oktober 2009 pada 9:28 am
Maaf andaikan bisa lebih dijelaskan…
1. Gus Dur pernah menyampaikan, bahwa dirinya juga memiliki darah cina selain arab, lalu dimana letaknya ?
2.Saiyidina ‘Ainul yakin atau Sunan Giri atau Raden Paku, itu kan cucunya Minak Sembuyu (Bapaknya Dewi Sekar dadu), penguasa Blambangan, itu bapaknya Jaka tingkir ya ???
Maaf karena banyak sekali silsilah orang besar itu yang aroma politiknya terkadang sangat menyengat, dan rasanya saya termasuk orang cinta sama Gus dur, tapi saya juga orang yang agak khawatir tentang silsilah itu nanti dijadikan bahan olok-olok orang lain karena tingkat ke shahihan / kevalidannya diragukan orang ?
terima kasih…
19 Oktober 2009 pada 6:08 am
ok dach kalo begetoooooooo.
2 Desember 2009 pada 7:37 pm
Saya lebih tertarik dan percaya dengan susunan nasab dari versi RABITAH ALALAWIYAH (www.rabithah.net) karena mereka telah konsisten dari awal dalam hal penulisan silsilah/nasab. Kalau memang masih penasaran mending datang aja langsung ke alamatnya di Jalan KH mas mansyur no.25 tanah abang Jakarta. Jadi ‘ga ngomong terus kayak ‘Tong kosong nyaring bunyinya ‘
2 Desember 2009 pada 8:02 pm
Al Habib Lutfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya Rois Aam Jam’iyah Ahlith Thoriqoh Al Muktabaroh An Nahdliyyah dalam pertemuannya dengan pengurus maktab Daimi Arrobithoh Alawiyah pada tanggal 10 Mei 2009 dalam rangka menghadiri acara Pelatihan Petugas Pencatat Nasab dan Pendataan Alawiyin ke II di Hostel Pradana SMK 57 Jakarta. menegaskan bahwa beliau tidak pernah mengatakan bahwa Gus Dus keturunan Nabi atau bukan keturunan Nabi.Dengan tegas Beliau membantah nasab Gus Dur yang ada dan beredar di internet datangnya dari beliau….
Dah jelas khan bagi yg ngaku2 kalo dapet list nasab dari Al Habib Lutfi…?!
12 Desember 2009 pada 2:20 pm
tentang sisilsilah/trah itu tergantung pada ahlaq seseorang,, misalnya dia kan’an itu keturunan nabi karena kesombongan dan tdk toat pada ayahnya akhirnya tengelam,, intinya adalah,,,
RIDHOLLOH WARIDHO WALIDAINI… YANG ARTINYA RIDHO ALLOH ADALAH RIDHO ORANG TUA.. jangn lah kau durhaka pada orang tua…
24 Desember 2009 pada 11:52 pm
mw tanya yg menjadi nasab keturunan ayah atau ibu ?
kalau ayah berarti semua yg ngaju keturunan nabi bohong karna nabi tidak punya anak laki-laki yg smpai menikah dan punya anak..
syukron
30 Desember 2009 pada 2:13 pm
Innalillahi Wainnailaihi Roji’un. Semoga Beliau diberi Tempat yang layak di sisi-Nya, diterima semua amal ibadahnya, dan diampuni segala kekhilafannya. Amin
4 Januari 2010 pada 7:33 am
Saya bukan warga NU, beliau tokoh yg saya kagumi karena tidak umum pada zamanya – Istilah prularism itu baru berkembang dekade sekrang tapi inti ajaranya adalah toleransi yg Rosul contohkan, bagaimana tidak di negara Madinah Rosul menjaga kehidupan sosial & agama Islam, Nasrani,Yahudi secara bersamaan, hukum di tegakkan. Sungguh Islam adalah agama yg menyempurnakan. Selamat jalan Saudaraku,….doa kami menyertaimu…Wassalam.
30 Desember 2009 pada 2:25 pm
manusia yg baik adalah makan dari makanan yg baik, mendengar yg baik, juga berkata yang baik…..komentar2 yg kurang baik tidak mencerminkan orang Indonesia….yg santun, arif dan saling menghormati….
30 Desember 2009 pada 6:56 pm
Selamat Jalan Gus Dur, Sang Waliyulloh. Alfatikhah…
31 Desember 2009 pada 3:57 am
Hari ini kami merasa sangat kehilangan atas wafatnya sang waliyulloh gusdur, Selamat jalan wahai bunga Islam,NU,negara, bangsa dan bangsa-bangsa di dunia. Al Fatikhah…
31 Desember 2009 pada 8:14 am
Innalillahi Wainnailaihi Roji’un. Semoga Beliau diberi Tempat yang layak di sisi-Nya, diterima semua amal ibadahnya, dan diampuni segala kekhilafannya. Amin
mungkin tak ada gunanya kkita perdebatkan tentang silsilah Gus dur, Mungkin akan lebih baik jika kita Berdoa, semoga segala amalnya dtrima d sisi NYA,
AMIIN…… tentang ktrunan NABi / BUKAN yang penting bagaimana perilaku sifat yang dilakuka y di dunia
dan pengorbanany bg TANAH AIR:))
1 Januari 2010 pada 9:23 am
Saya sih Yakin Dia Keturunan NAbi Muhammad SAW..Kenapa? Karena dia sangat cerdas..dan kuat hafalannya…orang biasa tidak akan bisa seperti itu…inalilahi wa inailaihi rojiun..may you rest in peace..my President……
2 Januari 2010 pada 3:29 am
Semoga di akhir hayat gus dur sudah tidak berpaham ‘sepilis’ lagi… amin
2 Januari 2010 pada 3:30 am
Semoga di akhir hayat gus dur sudah tidak berpaham ‘sekuler, pliberal… amin
2 Januari 2010 pada 3:31 am
Maaf..
SEPILIS = sekuler, pluralis, liberalis
6 Januari 2010 pada 1:54 pm
Aslm wr wb…sy salah seorang anggota robithoh azmatkhan..sekedar mw menanggapi catatan antum ttg silsilah gus dur..yang pasti kejanggalannya adalah bahwa jaka tingkir adalah anak dr Sunan Giri…ini tidak benar..ayah jaka tingkir adalah ki ageng penging..adapun bila gus dur memang kturunan langsung jaka tingkir, maka tautan k rasul mlalui ibu jaka tingkir, yakni nyai ratu mandoko putri dr Sunan Kalijaga yg mnikahi zainab putri syeikh siti jenar turunan rasul jalur azmatkhan…kcuali kl beliau memang kturunan basyeban maka ada kesalahan dalam menautkan k pangeran benowo & jaka tingkir..karena nama2 ini tidak diakui sebagai basyeban..yg diakui adalah sayyid abdurahman basyeban yang mnikahi syarifah khadijah kturunan Sunan Gunung Jati..wallahu alam bishowab
8 Januari 2010 pada 8:17 am
..inilah mengapa kaum muslimin skarang mudah terpecah belah…, sudah jgn pd ribut…, tuh umat tercecer gak ada yang ngurus…, astagfirullah.
sudah saat nya kita bersatu, yg lagi musuhin kaum muslimin tuh pada ketawa…, kita2 ribut karena hal ini…, ada yg lbh penting tuh umat…jgn ampe ditinggalin…
afwan…, cuman ngingetin ^_^
11 Januari 2010 pada 8:25 am
Kita semua juga keturunan Nabi…. kalau kita runut dan jernih menelusuri silsilah kita maka akan ketemu pada ujung yang sama yakni sama-sama Keturunan Nabi Adam…. gitu aja koqk repot….
14 Januari 2010 pada 1:37 am
MUANNTABBB…..!!!!!
ana pribadi, walaupun tanpa info nasab ini, ana uda yaqin beliau (Gus Dur), pasti bukan kturunan sembarangan!
tp, di luar itu semua, fakta tlah bnyak buktikan sapa beliau sbenarnya, krn bnyak juga kalangan yg mengaku keturunan Rasulullah, tp prakteknya nihil….., terlalu sering nyalahin orang laen, mem-vonis tnpa ada solusi, nge-klaim kbenaran milik pribadi,,
HIDUP GUS DUR….!!!!!!
14 Januari 2010 pada 6:25 am
Yang pasti akurat kita semua keturunan Nabi Adam AS
15 Januari 2010 pada 7:04 am
ROHMATAN LIL’ALAMIIN ADALAH PRINSIP YANG DIUTAMAKAN GUSDUR
SAMA DENGAN PRIN SIP ISLAM PADA UMUMNYA DAN ROSULULLOH NABI MUHAMMAD SAW PADA KHUSUSNYA.
MAKA BERBAHAGIALAH KITA SEBAGAI WARGA INDONESIA MEMILIKI SOSOK SEPERTI GUSDUR (ABDURRAHMAN WAHID / ABDURRAHMAN AD-DAKHIIL).
15 Januari 2010 pada 7:05 am
ROHMATAN LIL’ALAMIIN ADALAH PRINSIP YANG DIUTAMAKAN GUSDUR
SAMA DENGAN PRIN SIP ISLAM PADA UMUMNYA DAN ROSULULLOH NABI MUHAMMAD SAW PADA KHUSUSNYA.
MAKA BERBAHAGIALAH KITA SEBAGAI WARGA INDONESIA MEMILIKI SOSOK SEPERTI GUSDUR (ABDURRAHMAN WAHID / ABDURRAHMAN AD-DAKHIIL).
BAGI ORANG YG ILMUNYA BELUM MAPAN JANGAN SESUMBAR YG JELEK TENTANG SESEORANG.
NABI GA NGAJARIN KAYAK GITU .
15 Januari 2010 pada 7:10 am
ORANG YANG ANEH ADALAH ORANG YANG BIASANYA TIDAK INGIN KEBAIKANNYA DIKETAHUI OLEH ORANG BANYAK. DAN SEBALIKNYA ORANG YG TIDAK ANEH BIASANYA DAN TERKADANG KEBAIKANNYA MENIMBULKAN KESAN YANG INGIN DIPUJI OLEH ORANG BANYAK.
ITULAH SIFAT SEORANG GUS DUR YANG KEBAIKANNYA HANYA INGIN DIKETAHUI OLEH ALLOH SWT YANG MAHA TAHU AKAN SEGALA SESUATU.,
MAKA DARI ITU SAYA BERPESAN JANGAN BERKATA APAPUN KEPADA SESEORANG APALAGI HAL ITU JELEK KARENA BELUM TENTU ANDA LEBIH MULIA DARI PADA ORANG YANG ANDA OMONGIN DI SISI ALLOH SWT.
15 Januari 2010 pada 3:34 pm
selamat jalan guru bangsa… selamat jalan mualim besar… alimul alamah syaikhusy syuyukh Kyai Haji Abdurrahman Ad dakhir bin KH abdul Wahid bin alimul alamah roisul akbar Hadhrotusy Syaikh KH Mohammad Hasyim Asyari Shohibul Nahdhatul Ulama..
18 Januari 2010 pada 3:54 am
Kita semua juga keturuanan Nabi, yaitu “Nabi Adam AS”, so apa yang perlu dibanggakan, bukankah dihadapan allah yang dinilai hanya Taqwanya … ???, dan bukankan iman tidak bisa diwariskan … ???
29 Januari 2010 pada 1:41 pm
karena kita(sesungguhnya adalah keturunan nabi adam )
30 Januari 2010 pada 6:59 pm
Mungkin kami tambahkan sedikit, silsilah Gus Dur dari Sunan Ampel :
1. KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
2. bin KH. Abdul Wahid
3. bin KH. Hasyim Asy’ari
4. bin KH. Asy’ari
5. bin Abu Sarwan
6. bin Abdul Wahid
7. bin Abdul Halim
8. bin Abdurrohman (P. Samhud Bagda)
9. bin Pangeran Benawa (Abdul Halim)
10. bin Ratu Mas Cempaka (Istri Jaka Tingkir)
11. binti Sultan Trenggana
12. bin Ratu Asyikah/Dewi Murthosimah (istri Raden Fatah)
13. bin Sayyid Ahmad Rahmatullah (Sunan Ampel). Dimakamkan di Ampel, Surabaya.
14. bin Sayyid Ibrahim Zain Al-Akbar (Ibrahim Asmoro). Dimakamkan di Tuban.
15. bin Sayyid Husain Jamaluddin (Jumadil Qubro. Dimakamkan di Trowulan Mojokerto.
16. bin Sayyid Ahmad Syah Jalaluddin. Dimakamkan di Naseradab, India.
17. bin Sayyid Abdullah. Dimakamkan di Naserabad, India.
18. bin Sayyid Abdul Malik Azmatkhan. Dimakamkan di Naserabad, India.
19. bin Sayyid Alawi ‘Ammil Faqih. Dimakamkan di Tarim, Hadramaut, Yaman.
20. bin Sayyid Muhammad Shahib Mirbath. Dimakamkan di Zhifar, Hadramaut, Yaman.
21. bin Sayyid Ali Khali’ Qasam. Dimakamkan di Tarim, Hadramaut, Yaman.
22. bin Sayyid Alawi. Dimakamkan di Bait Jabir, Hadramaut, Yaman.
23. bin Sayyid Muhammad. Dimakamkan di Bait Jabir, Hadramaut, Yaman.
24. bin Sayyid Alawi. Dimakamkan di Sahal, Yaman.
25. bin Sayyid Abdullah/Ubaidillah. Dimakamkan di Hadramaut, Yaman.
26. bin Al-Imam Ahmad Al-Muhajir . Dimakamkan di Al-Husayyisah, Hadramaut, Yaman.
27. bin Sayyid Isa An-Naqib. Dimakamkan di Bashrah, Iraq.
28. bin Sayyid Muhammad An-Naqib. Dimakamkan di Bashrah, Iraq.
29. bin Al-mam Ali Al-Uradhi. Dimakamkan di Al-Madinah Al-Munawwarah.
30. bin Al-Imam Ja’far Ash-Shadiq. Dimakamkan di Al-Madinah Al-Munawwarah.
31. bin Al-Imam Muhammad Al-Baqir. Dimakamkan di Al-Madinah Al-Munawwarah.
32. bin Al-Imam Ali Zainal Abidin. Dimakamkan di Al-Madinah Al-Munawwarah.
33. bin Sayyidina Husain bin Ali bin Abi Thalib. Dimakamkan di Karbala, Iraq.
34. bin Sayyidatina Fathimah Az-Zahra’
35. binti Sayyidina Muhammad Rasulillah SAW. Dimakamkan di Madinah Al-Munawwarah
10 Februari 2010 pada 8:47 pm
ngaco aja….
masa idungnye pesek hehhehehe….
yang bikin silsilah sapa sih….? bikin fitnah aja ke Rasul… mana ada keturuanan Rasul kayak gitu…halaaaaah………
12 Februari 2010 pada 11:32 am
assalammualaikaum wr.wb saya boleh ikutan forum.
jujur saya pribadi juga merasa kehilangan dgn sosok Gus dur ,walaupun guyonannya dan celoteh dan tingkah laku gus dur sering mengundang kontroversi , tapi karena itu lah gusdur menjadi dekat di hati (saya) seperti orang tua yang ingin mendengarkan tangis bayinya, tangisnya merupakan bahasa kalbu yg ditungu tunggu., terkadang saya heran sendiri mengapa didunia ini ada seorang yg memasa hidupnya penuh dgn kontroversi tapi malah semakin dekat di hati , tetapi ada seorang ( tidak perlu di sebutkan namanya ) walaupun dia benar ,” lurus 2 saja”tidak pernah mengundang kontroversi, tetapi tidak dekat di hati atau malah tidak mengundang simpati.
semoga Beliau di beritempat yg layak disisiNya . amin ya robal alamin
wasalammualaikum wr.wb
19 Februari 2010 pada 7:22 am
To Coky dan para penghina Gusdur,
Kalo anda nggak ngerti, nggak tahu, nggak mudeng, sebaiknya diam saja ato keluarkan effort untuk menyelidiki dan mencari tahu. Itu akhlak muslim yang sebenarnya. Nggak usah menghina. Bila ternyata Gusdur benar ahlul bait, maka celakalah kalian seperti celakanya bani Sufyan yang senantiasa mencaci maki Ahlul bait hingga Allah membinasakan mereka tanpa bekas di Damascus dan Cordova. Dan sesungguhnya janji Allah itu pasti.
“Yang terbaik diantara kamu sekalian ialah yang terbaik perlakuannya terhadap ahlul baitku, setelah aku kembali kehadirat Allah.” (Hadis Sahih dari Abu Hurairah r.a. diriwayatkan oleh al-Hakim, Abu Ya’la, Abu Nu’aim dan Addailamiy)
Tapi bila ternyata Gusdur bukan ahlul bait, penghina-penghina pasca wafatnya Gusdur pasti celaka karena sesungguhnya Rasulullah melarang umatnya menghina orang yang sudah meninggal.
20 Februari 2010 pada 1:05 am
Meskipun gusdur keturunan Nabi Muhammad Tidak jaminan masuk sorga….?
gusdur punya kesalahan besar dan fatal…. kalian jg pasti tahu???
6 April 2010 pada 1:22 pm
yang salah kui samepyan,,,,bloon lo,,,,gusdur to sosok orang yang gak mau kelihatan mutiaranya,,,,beliau menyimpan mutiaranya dalam hati,,,,, beliau bagaikan ikan di air laut.walaupun air laut asin,tapi ikan yang hidup tak ikut asin
20 Februari 2010 pada 7:31 am
Ya Allah…
Beginikah keadaan ummat zaman akhir ini…
Saling menghujat, menghina, mancaci, mencemooh…
RosulMu, Muhammad SAW pernah bersabda: Seburuk-buruk ummat adalah ummat yang hidup di akhir zaman..
Apakah zaman ini betul2 zaman akhir? Yang akan Engkau binasakan..
a’udzubika Ya Allah… min syarri hadzazzaman…
astaghfiruka wa atubu ilaika…
Allahummaghfirli ma qoddamtu wama akhkhortu wama asrortu wama a’lantu wama Anta a’lamu bihi minni, Antal Muqoddimu wa Antal Mu’akhkhiru, la ila-ha illa Anta. Allahumma inni a’udzubika min ‘adzabil qobri wamin ‘adzabinnar wamin fitnatil mahya wal mamat wamin fitnatil masihiddajjal. Allahumma inni dholamtu nafsi dhulman kabiron katsiron, fainnahu la yaghfirudzdzunuba illa Anta faghfirli maghfirotan min ‘indika. Ya Muqollibalqulubi.. tsabbit qolbi ‘ala dinika..
Amin.. Ya Robbal’alamin..
wahai saudara2ku..
u-shikum waiyya-ya bitaqwallahi…
faqod fa-zalmuttaqun…
21 Februari 2010 pada 3:50 pm
Memang menurut saya, urutan nasab disini kacau. Ijinkan saya mengoreksinya, bila saya salah silahkan dikoreksi kembali.
Dimulai dari Pangeran Benawa:
Pangeran Benawa putra dari Jaka Tingkir X Putri Sultan Trenggono
Sultan Trenggono putra Raden Patah; Sultan Trenggono menggantikan kakaknya Pati Unus setelah wafat. Jadi bukan putra Pati Unus.
Raden Patah putra dari Prabu Brawijaya X Dewi Candrawulan (Putri Champa)
Dewi Chandrawulan putri dari Ibrahìm Al-Gazi atau disebut Ibrahim Asmarakandi atau dikenal Maulana Malik Ibrahim X putri Raja Champa.
Ibrahìm Al-Gazi putra dari Syekh Jumadil Qubro berasal dari Samarkand, Uzbekistan, Asia Tengah dan merupakan cucu ke-10 dari Husein bin Ali bin Abi Thalib.
Dari Syekh Jumadil Qubro:
Husain Jamaluddin Jumadil Kubro ( Bugis ) bin Sayyid Ahmad Syah Jalal ( India ) bin Sayyid Abdul Malik ( Tarim-India ) bin Sayyid Alawi ( Tarim ) bin Sayyid Muhammad ( Sohibu Mirbath Hadhramaut ) bin Sayyid Ali ( Qasam Tarim ) bin Sayyid Alawi ( Beit Jubeir-Tarim ) bin Sayyid Muhammad ( Beit Jubeir-Tarim ) bin Sayyid Alawi ( Sumal ) bin Sayyid Abdillah ( Ardlbur-Hadhramaut) bin Sayyid Ahmad ( Husyaisah-Hadhramaut ) bin Sayyid Isa (Bashrah-Iraq ) bin Imam Muhammad Naquib ( Bashrah-Iraq ) bin Imam Ali Al-Uraidli ( Madinah ) bin Imam Ja’far Shodiq ( Madinah ) bin Muhammad Al Baqir ( Madinah ) bin Sayyid Ali Zainal Abidin ( Madinah ) bin Sayyid Husain ( Madinah ) Bin Sayyidah Fatimah Al-Zahra binti Rasulullah SAW.
Adapun hubungan Jaka Tingkir dengan Sunan Giri adalah sepupu buyut. Nenek Jaka Tingkir adalah Dewi Anarawati (Permaisuri prabu Brawijaya) dan merupakan adik Dewi Chandrawulan (istri Maulana Malik Ibrahim). Jadi Jaka Tingkir bukan ahlul bait, sedangkan Sunan Giri Ahlul Bait. Jelas ini sangat berbeda.
Nah, begitu. Karena kebiasaan blog di Indonesia itu cuma mbajak alias copy-paste, jadi kalo blog yang jadi sumber salah, lha yang mbajak jadi salah semua. Coba googling pake keyword “silsilah Gusdur”, pasti semuanya sama dan salah. Entah blog ini merupakan sumber awal ato bukan, saya harap segera diperbaiki supaya yang lain segera copy-paste versi yang lebih sesuai dengan sejarah. Kasihan Gusdur yang dicaci maki, bahkan saya sempat liat sebuah facebook bilang Gusdur Jawa keturunan monyet setelah melihat silsilah ini. Mungkin sangking ganjilnya silsilah.
21 Februari 2010 pada 6:27 pm
Koreksi,
Saya setuju dg pak Abdul Jalil.
Bila ditelusuri dari garis raden Patah, tidak ketemu. Karena ternyata ibu raden Patah itu dari Dinasti Ming China. Dinasti Ming mengirimkan seorang putri bernama Tan Eng Kian untuk menjadi selir prabu Majapahit.
Jalur ahlul bait berasal dari sunan Ampel.
Ibrahìm Al-Gazi /Ibrahim Asmarakandi/Maulana Malik Ibrahim X Dewi Chandrawulan(Putri Champa)
Sedangkan adik Dewi Chandrawulan bernama Dyah Dwarawati/Dewi Anarawati/Amarawati/Retno Subanci menjadi permaisuri prabu Brawijaya
Sunan Ampel putra Maulana Malik Ibrahim X Dewi Chandrawulan
Sunan Ampel punya dua istri, yaitu: Dewi Karimah dan Dewi Chandrawati (putri Brawijaya X Chandrawulan)
Dari Dewi Karimah punya anak: Dewi Murtasih (istri raden Patah) dan Dewi Murtasimah (istri raden Paku/sunan Giri)
Dari Dewi Chandrawati punya anak: Siti Syare’at, Siti Mutmainah, Siti Sofiah, Raden Maulana Makdum, Ibrahim atau Sunan Bonang, serta Syarifuddin/Raden Kosim/Sunan Drajat.
Sedangkan jalur silsilah Jaka Tingkir:
Prabu Brawijaya X Dewi Anarawati –> Retno Pambayun
Pangeran Handayaningrat/Jayaningrat X Retno Pambayun –> Ki Kebo Kenanga/Ki Ageng Pengging
Ki Ageng Pengging –> Jaka Tingkir
25 Februari 2010 pada 6:22 am
Mungkin kami tambahkan sedikit, silsilah Gus Dur dari Sunan Ampel :
1. KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
2. bin KH. Abdul Wahid
3. bin KH. Hasyim Asy’ari
4. bin KH. Asy’ari
5. bin Abu Sarwan
6. bin Abdul Wahid
7. bin Abdul Halim
8. bin Abdurrohman (P. Samhud Bagda)
9. bin Pangeran Benawa (Abdul Halim)
10. bin Ratu Mas Cempaka (Istri Jaka Tingkir)
11. binti Sultan Trenggana
12. bin Ratu Asyikah/Dewi Murthosimah (istri Raden Fatah)
13. binti Sayyid Ahmad Rahmatullah (Sunan Ampel). Dimakamkan di
Ampel, Surabaya.
14. bin Sayyid Ibrahim Zain Al-Akbar (Ibrahim Asmoro). Dimakamkan
di Tuban.
15. bin Sayyid Husain Jamaluddin (Jumadil Qubro. Dimakamkan di
Trowulan Mojokerto.
16. bin Sayyid Ahmad Syah Jalaluddin. Dimakamkan di Naseradab,
India.
17. bin Sayyid Abdullah. Dimakamkan di Naserabad, India.
18. bin Sayyid Abdul Malik Azmatkhan. Dimakamkan di Naserabad,
India.
19. bin Sayyid Alawi ‘Ammil Faqih. Dimakamkan di Tarim, Hadramaut,
Yaman.
20. bin Sayyid Muhammad Shahib Mirbath. Dimakamkan di Zhifar,
Hadramaut, Yaman.
21. bin Sayyid Ali Khali’ Qasam. Dimakamkan di Tarim, Hadramaut,
Yaman.
22. bin Sayyid Alawi. Dimakamkan di Bait Jabir, Hadramaut, Yaman.
23. bin Sayyid Muhammad. Dimakamkan di Bait Jabir, Hadramaut,
Yaman.
24. bin Sayyid Alawi. Dimakamkan di Sahal, Yaman.
25. bin Sayyid Abdullah/Ubaidillah. Dimakamkan di Hadramaut, Yaman.
26. bin Al-Imam Ahmad Al-Muhajir . Dimakamkan di Al-Husayyisah,
Hadramaut, Yaman.
27. bin Sayyid Isa An-Naqib. Dimakamkan di Bashrah, Iraq.
28. bin Sayyid Muhammad An-Naqib. Dimakamkan di Bashrah, Iraq.
29. bin Al-mam Ali Al-Uradhi. Dimakamkan di Al-Madinah
Al-Munawwarah.
30. bin Al-Imam Ja’far Ash-Shadiq. Dimakamkan di Al-Madinah
Al-Munawwarah.
31. bin Al-Imam Muhammad Al-Baqir. Dimakamkan di Al-Madinah
Al-Munawwarah.
32. bin Al-Imam Ali Zainal Abidin. Dimakamkan di Al-Madinah
Al-Munawwarah.
33. bin Sayyidina Husain bin Ali bin Abi Thalib. Dimakamkan di Karbala,
Iraq.
34. bin Sayyidatina Fathimah Az-Zahra’
35. binti Sayyidina Muhammad Rasulillah SAW. Dimakamkan di
Madinah Al-Munawwarah
NB : Jika yang disebut HABIB merupakan anak keturunan Nabi
Muhammad dari garis laki-laki maka Gus dur bukanlah HABIB
tetapi Gus Dur masih keturunan Nabi Muhammad walaupun tanpa
gelar HABIB.
8 Juni 2010 pada 1:58 pm
itulah uniknya Gus Dur,meskipun beliau masih ada nasab dari Rosululloh,tapi beliau tidak memakainya(habib).apa kalau dari keturunan perempuan beliau tidak diakui sebagi keturunan Rosululloh…?
apa habib itu haris mancung hidungnya…?berjubah dan bersorban…?
beliau memang hebat,kekeramatan beliau mengalahkan kekeramatan yang berhidung panjang.waduh jangan-jangan mereka-mereka ini termasuk orang-orang yang iri dengan kekeramatan Gus Dur…..?
10 Maret 2010 pada 3:52 pm
Saya dari dulu berseberangan dengan beliau tercinta Gus Dur, tapi kami saling hormat. Walau saya juga biasa bicara jorok untuk orang2 tertentu n itu adalah sedekah saya. Maka saya katakan DANCOK buat mereka yang masih menghujat Gus Dur, padahal beliau sudah meninggal. Asu mereka itu. Picek matanya. Kalian orang2 kecil yang tidak mengerti diperjuangkan. Inilah kesombongan saya buat mereka para dancuk……Mohon yang sedang menuliskan Silsilah Gus Dur saudara tercinta saya dilanjutkan….Yang Sok Arabisme Koreksi yang tulus belajar bener dikit…Monggo sahabat-sahabat…biarin mereka yang mencemooh temen kita ini, toh mereka juga arab palsu, bahasa Arab aj g becus….kok akal2 ikut2an ngomong. Bolehlah kasih support bukan malah bikin ruwet. Semoga cepet tuntas…
Buat yang MATANE SUWEK, ASU, DANCUK…disini cuma menulis SILSILAH bukan menulis daftar Ahli surga….Jangan goblog-goblog amat sich….Tolong sopan sedikit….kami juga akan segan.
Buat Gus Durku tercinta Barokallohu fiik wa’alaik wazaadaka nuron ‘alannuur.
29 April 2010 pada 4:03 pm
MUANTEP TENAN PAK BOZZ
kulo setuju kaleh Panjenengan
6 April 2010 pada 1:13 pm
lbwt para pencela gusdur,,,, dasar ra tau ngaji, ra tau kembol ulama,,,,ra tau kenal ulama,,,,,ra prnah cedak waliyullah,,,,
mulane,,,ngaji marang poro ulama lan cintai poro habaib,,,
kalian itu cuma baca2 doank,,,,golek guru bos ben ojo kesasar,,,,,
28 April 2010 pada 9:34 am
Kalo dianggap mustahil Gus Dur kturunan Rasul krn tidak mungkin d jaman sekarang ada turunan Rasul yg ke-33.. mungkin versi nasab ini yg ini lebih masuk akal.. krn d versi Gus Dur sbg turunan Rasul ke 37.. dan ini sesuai pengakuan Gus Dur di Yaman bahwa jalurnya adalah dr Basyaiban.. bukannya dr Sunan Giri Azmatkhan .. berdasar data buku Al-Allamah Muhammad Hasyim Asy’ari Dar ash-Shadeq, Beirut, cetakan I tahun 1391 H / 1971 M, karya Muhammad Asad Shahab ..Wallahu Alam bishowab
1. KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
2. bin KH. Abdul Wahid
3. bin KH. Hasyim Asy’ari
4. bin KH. Asy’ari
5. bin Abu Sarwan
6. bin Abdul Wahid
7. bin Abdul Halim
8. bin Abdurrohman (P. Samhud Bagda)
9. bin Pangeran Benawa (Abdul Halim)
10. Sayyid Abdurrohman @ Jaka Tingkir
11. Sayyid Hasyim (Mungkin alias Ki Ageng Pengging / Ki kebo Kenongo) bin
12. Sayyid Abdul Rahman (Mungkin alias Handayaningrat) bin
13. Sayyid Abdulloh ( Mungkin alias Bejulsegoro/Raja Buaya Putih,mungkin bliau yg mengislamkan bangsa jin golongan silumana buaya di Jawa; saudara dari abd rahman yg menikahi seorang syarih Khadijah turunan s.gunung jati ) bin
14. Sayyid Umar bin
15. Sayyid Muhammad bin
16. Sayyid Ahmad bin
17. Sayyid Abu Bakar Basyaiban bin
18. Sayyid Muhammad Asadillah bin
19. Sayyid Hasan Atturabi bin
20. Sayyid Ali bin
21. Sayyid Muhammad al-Faqih al-Muqaddam
22. Sayyid Ali
23. Sayyid Muhammad Shahib Mirbath. Dimakamkan di Zhifar, Hadramaut, Yaman.
24. Sayyid Ali Khali’ Qasam. Dimakamkan di Tarim, Hadramaut, Yaman.
25. Sayyid Alawi. Dimakamkan di Bait Jabir, Hadramaut, Yaman.
26. Sayyid Muhammad. Dimakamkan di Bait Jabir, Hadramaut, Yaman.
27. Sayyid Alawi. Dimakamkan di Sahal, Yaman.
28. Sayyid Abdullah/Ubaidillah. Dimakamkan di Hadramaut, Yaman.
29. Al-Imam Ahmad Al-Muhajir . Dimakamkan di Al-Husayyisah, Hadramaut, Yaman.
30. Sayyid Isa An-Naqib. Dimakamkan di Bashrah, Iraq.
31. Sayyid Muhammad An-Naqib. Dimakamkan di Bashrah, Iraq.
32. Al-Imam Ali Al-Uradhi. Dimakamkan di Madinah.
33. Al-Imam Ja’far Ash-Shadiq. Dimakamkan di Baqi, Madinah.
34. Al-Imam Muhammad Al-Baqir. Dimakamkan di Baqi, Madinah.
35. Al-Imam Ali Zainal Abidin. Dimakamkan di Baqi, Madinah.
36. Sayyidina Husain bin Ali bin Abi Thalib. Dimakamkan di Karbala, Iraq.
37. Fathimah Az-Zahra’ binti Sayyidina Muhammad Rasulillah SAW.
27 Mei 2010 pada 8:14 am
HAI CW LOO JANGAN ASAL UCAP DONG, YANG NAMA NYA CUCU RASULULLAH ga ada yang model kaya “GUSDUR”
7 Juni 2010 pada 6:38 am
itu kan yang dari basyaiban mas.waaah….anda ini bukan ahli nasab berarti
17 Mei 2010 pada 1:38 am
Terlepas dari keturunan Nabi Muhammad atau tidak,kita harus menghormati siapapun tiu orangnya apalagi sosok seorang Gus Dur,tokoh Ulama yang telah mendobrak kebekuan dalam beragama di negeri tercinta ini.Gus Dur telah menghapus fanatik buta di tengah umat islam yang berpolemik masalah tahlilan,doa qunut dan masalah-masalah furuiyyah yang berlangsung puluhan tahun.Gus Dur telah mengajarkan kepada kita untuk mencintai sesama apapun itu agamanya,suku bangsanya dan warna kulitnya.Terbukti Dia telah menghapus image negatif terhadap keluarga korban PKI yang dibangun oleh Orde baru.Dia telah membebaskan ketakutan orang china dari kebencian massa.Dia selalu mengajarkan untuk menyayangi minoritas bukan malah mengintimidasi.Masih banyak kasih sayangnya untuk kita semua,renungkanlah itu….Kepada para pencinta Gus dur belalah Gus dur dengan akal sehat,jangan menyodorkan sesuatu yang justru malah mendiskreditkan Gus Dur.Dan buat para pencemooh dan penghina…Berhati-hatilah.Rasulullah melarang menghina sesama muslim…Siapapun yang kau hina,kau cemooh engkau akan mendpat kehinaan di muka bumi ini.Karna orang yang suka menghina orang lain merasa dirinya lebih mulia,dan orang seperti ini adalah orang sombong…Yang suatu saat akan Allah jatuhkan harga dirinya,kehormatannya dan Allah tenggelamkan kekayaannya dan Allah Hinakan hidupnya di tengah keluarga dan masyarakat….Jangan hina Gus Dur,akan ku tangkap kau !.Kepada arab-arab yang menghina gus dur buta mata buta hati bertaubatlah menghina gus dur,nanti hidungmu akan semakin panjang seperti pinokio,hahahahaha…….!!!!!!(Arek bangil rek)
17 Mei 2010 pada 1:41 am
Terlepas dari keturunan Nabi Muhammad atau tidak,kita harus menghormati siapapun tiu orangnya apalagi sosok seorang Gus Dur,tokoh Ulama yang telah mendobrak kebekuan dalam beragama di negeri tercinta ini.Gus Dur telah menghapus fanatik buta di tengah umat islam yang berpolemik masalah tahlilan,doa qunut dan masalah-masalah furuiyyah yang berlangsung puluhan tahun.Gus Dur telah mengajarkan kepada kita untuk mencintai sesama apapun itu agamanya,suku bangsanya dan warna kulitnya.Terbukti Dia telah menghapus image negatif terhadap keluarga korban PKI yang dibangun oleh Orde baru.Dia telah membebaskan ketakutan orang china dari kebencian massa.Dia selalu mengajarkan untuk menyayangi minoritas bukan malah mengintimidasi.Masih banyak kasih sayangnya untuk kita semua,renungkanlah itu….Kepada para pencinta Gus dur belalah Gus dur dengan akal sehat,jangan menyodorkan sesuatu yang justru malah mendiskreditkan Gus Dur.Dan buat para pencemooh dan penghina…Berhati-hatilah.Rasulullah melarang menghina sesama muslim…Siapapun yang kau hina,kau cemooh engkau akan mendpat kehinaan di muka bumi ini.Karna orang yang suka menghina orang lain merasa dirinya lebih mulia,dan orang seperti ini adalah orang sombong…Yang suatu saat akan Allah jatuhkan harga dirinya,kehormatannya dan Allah tenggelamkan kekayaannya dan Allah Hinakan hidupnya di tengah keluarga dan masyarakat….Jangan hina Gus Dur,akan ku tangkap kau !.Kepada LQman yang mengaku arab- bertaubatlah menghina gus dur,nanti hidungmu akan semakin panjang seperti pinokio,hahahahaha…….!!!!!!(Arek bangil rek)
21 Mei 2010 pada 9:07 am
Ya Allah !!! Sudahlah !!! kok tambah ribet !!! kita doa’kan saja, semoga Almarhum diterima disisi-Nya, Kita semua tidak tahu Rahmat yang diberikan Allah kepadanya. Lebih baik kita cari buruk kita sendiri, jangan cari buruk orang lain, semoga Allah ta’ala memberikan hidayahNya kepada kita semua. Amin. Saya harapkan tidak ada lagi pembahasan mengenai ini. Mari kita bahas negeri ini serta apa yang bisa kita berikan kepada negeri ini.
22 Mei 2010 pada 4:29 pm
gus dur keturunan rasul ??
berarti makin lengkap aja keturunan rasul yang dimusuhi sekte wahabi … !!!
26 Mei 2010 pada 1:02 am
salam sedulururan untuk semua,
silsilah leluhur tidak boleh di sombangkan tetapi dengan mengenal silsilah leluhur setidaknya dapat membuka ,mengingatkan hati kita agar tidak melupakan asal -muasal.ajaran leluhur yang baik kita teruskan dan yang tidak baik kita hilangkan.menyangkut silsilah Gus Dur yang di perdebatkan di atas sebenarnya sah-sah saja hanya saja tidak usah menjelekkan yang bersangkutan.saya hanya memberikan gambaran lain mengenai silsilah diatas khususnya mengenai urutan silsilah nomer 22,menurut sejarah yang ada bahwa
1.Syech Asmoro Qondi merupakan putra dari Syech Ahmad Jumadil Kubro yang makamnya ada di Troloyo,Mojokerto,Jawa Timur
2.Joko Tingkir bukan anaknya Sunan Giri tetapi putra dari Ki Kebo Kenongo bin Adipati Handayaningrat bin Prabu Brawijaya V Majapahit
3.Syech Maulana Iskhak adalah putra dari Syech Ahmad Jumadil Kubro
jadi silsilah diatas patut di koreksi.semoga keterangan di atas bisa bermanfaat.thanks
27 Mei 2010 pada 8:11 am
NGACO AJA LOO…!GUSDUR TU PECINTA ZIONIS ISRAEL LA’NATULLAH ‘ALAIH
7 Juni 2010 pada 6:42 am
bagi kosam,komentar nt g’ lucu
10 Juni 2010 pada 4:17 pm
hai teman2…..begini saja…
kita ambil kesimpulan,bahwa syurga adalah keinginan kita semua,
caranya ikuti ajaran Rosul kita Muhammad SAW,beliau telah meninggalkan
kepada umatnya Alquran& Hadist,baca & Amalkan.
sudahilah masalah keturunan ,yg paling mulia di sisi Allah SWT adalah yg paling Taqwa.
Ayo kita2 berkaca sampai dimana Taqwa kita masing2,
dengan Taqwa kita daftarkan diri kita menjadi keluarga Rosul Muhammad SAW di Syurga kelak ,,amiiin.
17 Juni 2010 pada 9:30 am
i love gusdur….
2 Juli 2010 pada 7:59 am
apakah ada keturunan nabi itu?
apakah ada keturunan rasul itu?
tapi…..yang pasti
adalah keturunan Muhammad bin Abdullah,
ada seperti Bunda Fatimah isteri Saidina Ali bin Abi Thalib
2 Juli 2010 pada 11:24 pm
Mungkin koreksi silsilah Gus Dur dari Maulana Ishaq yang benar sebagai berikut :
1. KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
2. bin KH. Abdul Wahid
3. bin KH. Hasyim Asy’ari
4. bin Halimah
5. binti Layyinah
6. binti Sihah
7. bin Abdul Jabar
8. bin Ahmad
9. bin Pangeran Sambu
10. bin Pangeran Nawa
11. bin Jaka Tingkir
12. bin Nyai Ratu Mandoko
13. binti Zainab (istri Sunan Kalijaga)
14. binti Syeikh Siti Jenar
15. bin Abdul Qodir (menikah dengan Dewi Asiyah, anak dari Jaka Qandar (Sunan Malaya)).
16. bin Sayyid Maulana Ishaq. Dimakamkan di Gresik, komplek pemakaman Sunan Malik Ibrahim.
17. bin Sayyid Husain Jamaluddin (Jumadil Qubro. Dimakamkan di Trowulan Mojokerto.
18. bin Sayyid Ahmad Syah Jalaluddin. Dimakamkan di Naseradab, India.
19. bin Sayyid Abdullah. Dimakamkan di Naserabad, India.
20. bin Sayyid Abdul Malik Azmatkhan. Dimakamkan di Naserabad, India.
21. bin Sayyid Alawi ‘Ammil Faqih. Dimakamkan di Tarim, Hadramaut, Yaman.
22. bin Sayyid Muhammad Shahib Mirbath. Dimakamkan di Zhifar, Hadramaut, Yaman.
23. bin Sayyid Ali Khali’ Qasam. Dimakamkan di Tarim, Hadramaut, Yaman.
24. bin Sayyid Alawi. Dimakamkan di Bait Jabir, Hadramaut, Yaman.
25. bin Sayyid Muhammad. Dimakamkan di Bait Jabir, Hadramaut, Yaman.
26. bin Sayyid Alawi. Dimakamkan di Sahal, Yaman.
27. bin Sayyid Abdullah/Ubaidillah. Dimakamkan di Hadramaut, Yaman.
28. bin Al-Imam Ahmad Al-Muhajir . Dimakamkan di Al-Husayyisah, Hadramaut, Yaman.
29. bin Sayyid Isa An-Naqib. Dimakamkan di Bashrah, Iraq.
30. bin Sayyid Muhammad An-Naqib. Dimakamkan di Bashrah, Iraq.
31. bin Al-mam Ali Al-Uradhi. Dimakamkan di Al-Madinah Al-Munawwarah.
32. bin Al-Imam Ja’far Ash-Shadiq. Dimakamkan di Al-Madinah Al-Munawwarah.
33. bin Al-Imam Muhammad Al-Baqir. Dimakamkan di Al-Madinah Al-Munawwarah.
34. bin Al-Imam Ali Zainal Abidin. Dimakamkan di Al-Madinah Al-Munawwarah.
35. bin Sayyidina Husain bin Ali bin Abi Thalib. Dimakamkan di Karbala, Iraq.
36. bin Sayyidatina Fathimah Az-Zahra’
37. binti Sayyidina Muhammad Rasulillah SAW. Dimakamkan di Madinah Al-Munawwarah
Gus Dur memang kontroversial karena dalam darah Beliau mengalir darah Syeh Siti Jenar
26 Juli 2010 pada 5:01 am
saya cuma menanggapi komentar orang-orang yang komentarnya selalu menghina Gus Dur,orang-orang tersebut orang yang hina aliyas sombong.
ingat mas surga g’ mau menerima orang yang didalam hatinya ada kesombongan sekecil apapun.
5 Agustus 2010 pada 8:06 am
NU..,NU.., susah kalau punya sikap taqlid. masa keturunan nabi pernah dibaptis,ngomong seenak udelnya,mengganti salam dg selamat pagi. mas,mas..! nu gelo ge waras heula. kasihan sekali rassululoh punya keturunan kaya gus dur….
9 Agustus 2010 pada 5:30 am
begitu aja kok reeepot,yg penting kan bukan keturunan.SUMANTO…
29 Agustus 2010 pada 5:19 am
Allohu akbar..
HArusnya kita MAlu,,Berpendapat, koment ngalor ngidul kaya gitu tetapi apa yang kalian hujat sebenarya lebih baik dari pada kalian sendiri wahai bahan bakar neraka..
ambil positifnya aja..bahwa beliau sosok nasionalis, pemersatu umat…untuk hal negatifnya maklumi aja..beliau juga manusia biasa,,yang tak luput dari salah dan dosa..GItu Aja KOk Repot
23 September 2010 pada 2:30 am
dah gk sah ribut,,,GDnya jadi pusing tuh di akhirat,,,,,,,
10 Oktober 2010 pada 1:59 pm
to yusalim
sampeyan sing laknatulloh,ati2 sebentar lagi izroil mencabut nyawane sampeyan…MODAR KOE.semoga di akhirat gus dur memaafkan mu,kalau tidak ya sampeyan di neraka sama firaun.ha…90x.MODAR KON
10 Oktober 2010 pada 2:09 pm
to edi mulyana
sampeyan keturunane firaun ta?koq goblog banget, ga pernah ngaji dan ndak pernah membaca.di baptis matamu suwek….selidiki dulu jangan asal bacot.sampeyan temani yusalim di neraka aja sambil menghina hina gus dur.semoga izroil mencabut nyawamu di usia 150 tahun.dan kamu akan sakit sakitan samapi mati sebelum minta maaf dengan gus dur.
wahai Gus dur perjuanganmu akan ku teruskan…
13 Oktober 2010 pada 4:38 am
ASTAGFIRULLOH…………ALADZIM………………………………………
15 Oktober 2010 pada 11:52 am
arep keturunan nabi, aku juga keturunan nabi, semua orang keturunan nabi, kalau ada orang keturunan monyet. itu kata darwin mestinya monyet. nggak usah cerita keturunan. di sisi Allah SWT manusia yang penting taqwanya dan iman Islamnya. kalaru keturunan nabi jadi maling… banyak, jadi guru ngaji banyak, jadi koruptor banyak. jadi jadian haaaaaa …… jagi bingung. kalau bingung kembali ke AlQur’an dan Assunah.!!! ok. githuk.
2 November 2010 pada 5:27 am
apa iya sultan hadiwijaya (jaka tingkir) itu keturunan sunan giri? dan katanya nama aslinya sayyid abdurrahman, kayaknya ifa masih
agak menyangsikan hal tersebut, kok bikin nasab asal-asalan aja gak ada data yg valid, gimana nih? apa gak takut dosa tuh? mengakui nasab yang bukan nasabnya dosa besar, pake data yg valid donk
22 November 2010 pada 5:02 am
sudahlah… Gus Dur sdh berpulang (pindah alam), doa’akan lah beliau sbg sesama muslim. perbanyak introspeksi, hindari menghakimi org lain. bersihkan hati, tundukkan nafsu, perbanyak zikir. Astaghfiruloohal adziim…
25 November 2010 pada 4:26 am
Begitu juga halnya dengan masalah keberadaan ‘ahlul bait’, atau sering kita sebut sebagai keturunan nabi, disatu pihak ada kaum yang mengklaim bahwa merekalah yang satu-satunya berhak ‘mewarisi’ mahkota atau tahta keturunan ‘ahlul bait’. Ee pihak kaum yang satunya juga tak mau kalah bahwa merekalah yang pihak pewaris tahta keturunan ‘ahlul bait’. Dalil kedua pihak ini, sama-sama merujuk pada peran dan keberadaan dari Bunda Fatimah, anak Saidina Muhammad SAW bin Abdullah, sebagai ‘ahlul bait’ yang sesungguhnya dan sering dianggap oleh sebagian besar umat Muslim sebagai pewaris ‘keturunan nabi atau rasul’.
Jika kita merujuk pada Al Quran, yakni S. 11:73, 28:12 dan 33:33 maka Bunda Fatimah ini tinggal ‘satu-satu’-nya dari beberapa saudara kandungnya. Benar, jika beliau inilah, salah satu pewaris dari tahta ahlul bait. Sementara saudara kandungnya yang lainnya, tidak ada yang hidup dan berkeluarga yang berumur panjang.
Begitu juga, terhadap saudara kandung Saidina Muhammad SAW juga berhak sebagai ‘ahlul bait’, tapi sayang saudara kandungnya juga tidak ada karena beliau adalah ‘anak tunggal’. Apalagi kedua orangtua Saidina Muhammad SAW, yang juga berhak sebagai ‘ahlul bait’, tetapi sayangnya kedua orangtuanya ini tak ada yang hidup sampai pada pengangkatan Saidina Muhammad SAW bin Abdullah sebagai nabi dan rasul Allah SWT.
Kembali ke masalah Bunda Fatimah, karena tinggal satu-satunya sebagai pewaris tahta ‘ahlul bait’, maka timbullah masalah baru, bagaimana pula status dari anak-anak dari Bunda Fatimah yang bersuamikan Saidina Ali bin Abi Thalib, keponakan dari Saidina Muhammad SAW, apakah anak-anaknya juga berhak sebagai ‘pewaris’ tahta ahlul bait?.
Dengan meruju pada ketiga ayat di atas, maka karena Bunda Fatimah adalah berstatus sebagai ‘anak perempuan’ dari Saidina Muhammad SAW, dan dilihat dari sistim jalur nasab dengan dalil QS. 33:4-5, maka perempuan tidak mempunyai kewenangan untuk menurunkan nasabnya. Kewenangan menurunkan nasab tetap saja pada kaum ‘laki-laki’, kecuali terhadap Nabi Isa As. yang bernasab pada bundanya, Maryam.
Dari uraian tersebut di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa menurut konsep Al Quran, bahwa kita tidak mengenal sistim pewaris nasab dari pihak perempuan, artinya sistim nasab tetap dari jalur laki-laki. Otomatis Bunda Fatimah walaupun beliau adalah ‘ahlul bait’, tidak bisa menurunkan nasabnya pada anak-anaknya dengan Saidina Ali bin Abi Thalib. Anak-anak dari Bunda Fatimah dengan Saidina Ali, ya tetap saja bernasab pada nasab Saidina Ali saja.
Kesimpulan akhir, bahwa tidak ada pewaris tahta atau mahkota dari AHLUL BAIT, mahkota ini hanya sampai pada Bunda Fatimah anak kandung dari Saidina Muhammad SAW. Karena itu, kepada para pihak yang memperebutkan mahkota ahlul bait ini kembali menyelesaikan perselisihan fahamnya. Inilah mukjizat dari Allah SWT kepada Nabi-Nya, Muhammad SAW, sehingga tidak ada pihak hamba-Nya, manusia yang mempunyai status istimewa dihadapan Allah SWT, selain hamba pilihan-Nya, nabi, rasul dan hamba-Nya yang takwa, muttaqin.
Jadi Saidina Hasan dan Husein saja tidak pas sebagai ahlul bait atau keturunan nabi, ya apalagi Gus Dur, aneh jika masih ada yang menganggap beliau itu keturunan nabi.
semoga Allah SWT mengampuni saya.
26 November 2010 pada 8:39 pm
setuju sama elfan. dari awal anak laki-laki Rasulullah SAW memang tidak ditakdirkan untuk hidup lama dan melahirkan keturunan. saya pikir mungkin itu karena Allah SWT tidak ingin manusia mengagung-agungkan keturunan Rasulullah SAW. jadi sebaiknya perdebatan ini dihentikan saja.
17 Januari 2011 pada 6:08 am
pinter kamu yaa….ngak marah kan dibilang pinter?..yg namanya SALMAN al-farisi itu dilantik rasulullah sbgai ahlilbaitnya…nah lhooo…..emang salman al-farisi ntu apanya rasulullah sih?…nah…..kalau syydna hasan&husin apa msh perlu dilantik?…ngaji truss aja mas.sblm keliang lahad.sama kayak saya mdh2an diberi hidayah buat trus ngaji seumur hidup saya…tlg doakn ya mas.
11 Desember 2010 pada 8:03 am
GusDur never dies…….
11 Desember 2010 pada 8:09 am
saya yakin 100%,,krna seorang wali/nabi psti dari keturunan wali/nabi juga.
27 Desember 2010 pada 2:36 pm
coba di cek di link saya yach….
27 Desember 2010 pada 2:41 pm
coba dikilik link ini biar semua gak penasaran
27 Desember 2010 pada 2:42 pm
27 Desember 2010 pada 2:56 pm
untuk semuanya coba di klik link diatas ya,ini saya dapatkan dari ibunda saya,waktu ada reuni keluarga besar tebu ireng,tambak beras jombang
30 Desember 2010 pada 6:01 am
semua yang berdebat disini, semuanya merasa dirinya pintar….
tp, tak ada satu pun yang mem booming sebagai ujung tanduk pembela keadilan di negara ini…
10 Januari 2011 pada 7:14 am
Semuanya pada sok tau……..itu… ingat ya… biar bagaimanapun keturunan wali pasti itu nasabnya labih bagus…. aku yakin gus dur itu adalah waliyullah….. karena kalian itu tidak tau nasab dan hanya kasab mata aja dengan pikiran saja tapi ga pake akal yg jernih…. dengan ilmu dan iman… bisanya itu cuma su udon mulu….makanya belajar dlu syariat baru mak rifat…………………………krena makrifat……t4 org org yg di sayangi di ksihi allah.
17 Januari 2011 pada 6:41 am
kalau msh ada yg krg jelas mengenai AHLULBAIT jgn tanya saya….tanya sama org yg ahlinya (org yg ALIM).soalnya sy org bodoh.itu alasannya kenapa sampai saat ini saya msh nuntut ilmu agama islam. No More Comment.
25 Januari 2011 pada 4:20 am
Saya ingin sekali mencalonkan diri sebagai keturunan nabi, prosedurnya bagaimana yaaa, siapa yang mau menolong ???
Tks, wass
21 Juni 2011 pada 8:45 pm
he bodoh mana bisa kau menjadi keturunan nya nabim munammad. dasar bodoh!!!!!!!!!!!!
17 Februari 2011 pada 3:25 pm
Selain Gus dur, masih banyak nasab orang2 besar yang masih diragukan sebagian orang. misalnya Sadam Hussein, al-Khomeini, al-Sistani, sayyid Badawi, bahkan syeikh Abdul Qadir Jailani yang dianggap wali kutub oleh muslim Indonesia.
18 Februari 2011 pada 10:34 am
di indonesia pemimpinnya gila semua, sukarno gila wanita, suharto gila harta, habibi gila Iptek, lakalo GusDur itu kedanan karo pengeran, makanya tidak takut sama siapapun. nek Waliullah ke mesti edan, kedanan gusti Allah, contohnyaya almrhm gusDur itu, buat yang menghujat gusDur tolong dengarkan si’ir watonnya gusdur, dan resapi dalam hati, semoga menambah iman dan kesadaran sebagai manusia yang soleh
24 April 2011 pada 8:32 am
Subhannalloh…, sungguh sejuk di hati sampai meneteskan air mata mendengarkan nya ,..semoga beliau mendapatkan tempat yg terpuji di sisi-Nya..,, semoga Gusti ALLAH mengampuni dosa-dosa para penghujat GusDur semoga mereka semua diberikan rahmat dan hidayah… Amiiinn…
26 Februari 2011 pada 5:42 pm
Lagi ngedongeng……
29 Maret 2011 pada 7:16 am
hgFDHADFVSBDGVAJUHDGSVCDASMNBVCHJSAGCBVS , yang kontra saya benarkan karena belum tahu jelasnya,BELUM TAHU,,,,yang pro juga saya benarkan karena ingin memberi tahu yg ndak tau,,,,UGBKSCJFBGUKAWFBGHWJ,,,,yang kontra salahnya ,sudah tahu kalo NDAK TAHU/NDAK BISA kok ndak mencari tahu,tapi ngeyel terus,,,,yang pro salahnya jangan terlalu fanatik,,,,,GD beliaunya sangat UNIVERSAL TIDAK PANDANG BULU,biar mereka islam,kristen,konghucu atau yan lainnya atau anda salah ato benar…Contoh….a:gus menurut gus gam diaceh bagaimana? GD: ya dibubarkan….a: caranya gimana gus ? GD: ya dibubarkan,,,,jawabanya simpel….apakah anda semua tahu maksudnya????????
14 April 2011 pada 3:15 am
gus du adalah idolaku,
akulah pengganti usdur
14 April 2011 pada 3:20 am
siapapun yg menyalahkan gusdu, belum tentu oang itu bena
begitu juga siapapun yg menyalahkanku
14 April 2011 pada 5:18 am
gus dur itu ma’sum…
hamba alloh yang luar biasa..
21 April 2011 pada 5:52 am
Wallahu a’lam ,,, yg penting ibadah aj yg bnr ,,,
10 Mei 2011 pada 4:19 am
sabodo teuing..
nu percaya geus musrik tahhh….
10 Mei 2011 pada 4:21 am
itu adalah pengikut pengikut as ariy yang kafir pecinta gusdur..
6 Juni 2011 pada 12:24 pm
judul tulisan ini sudah tepat, menggunakan tanda tanya (?): menunjukan keterbukaan dan kesediaan berdialog – dalam pencarian kebenaran. so, penulisnya jeli. saluut!
15 Juni 2011 pada 2:26 am
eh loe loe bilang gito ….. gusdur pikiriiiiiiin, hanya orang yang pernah ngaji BENER, yang tau dikit pemikiran gusdur.
Eh eloe, Ngaji aja lewat tipi ame radio, mana ada ajaran Ta”lim muta’alimya,,, udah daripada ngomong ame ora yang udah bodoh dan gengsi repot jadinya….. pendi
21 Juni 2011 pada 8:41 pm
perlu kalian semua ketahuigudur itu bukan keturunan rasulullah.
memang dia mempunyai nenek turuna rasulullah,tapi perlu kalian semua ketahui bahwasannya kalau syarifah/putri keturunan rasulullah menikah dengan orang awam/manusia biasa bukan dengan habib lagi/putra keturunan rasulullah. maka hasil dari menikhnya puri keturuna rasulluah dengan orang biasa,maka anak yang di lahirkan dari kedua pasangan tsb emnjadi anak biasa,bukan keturunan rasulullah. salah satunya yaitu nenek buyutnya gusdur atau di sebut syarifah menikah dengan orang biasa.
24 Juni 2011 pada 3:25 am
gitu aja kok repot,,,,hiDup gusdur
29 Juni 2011 pada 12:38 pm
heee gk sah pda ributin nasab…
benerin jja nasab otak kalian….
5 Juli 2011 pada 9:13 am
wooii…semua para pecinta gus dur tenang aja kita harus inget syair tanpo waton yang berbunyi :
Akeh kang apal Qur’an haditse
Seneng ngafirke marang liyane
Kafire dewe gag di gatekke
Yen isih kotor ati akale
dan kita harus inget syair yang ini:
Kelawan konco dulur lan tonggo
kang podo rukun ojo daksio
Iku sunahe Rosul kang mulyo
Nabi Muhammad panutan kito
bagi yang tidak berkenan hatinya dengan comment saya harap hubungi : my_keyens149@yahoo.com
6 Juli 2011 pada 6:56 pm
Suwe2 kok do edan dewe2….hmmmmm biarlah beliau tenang disana. Allohummaghfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fu’anhu waj’alil jannata matswahu
10 Juli 2011 pada 1:18 am
ternyata aku dan gus dur satu keturunan….. hehehe
knapa para nabi dilahirkan di Arab?????
karena begitu bejatnya orang Arab….. bahkan meskipun ada Nabi paling sempurna…. lihat saja sejarah dan fakta…. kalo ada orang arab yg baik…. itu hanya orang pilihan
28 Oktober 2011 pada 12:02 am
AHLUL BAIT, CELAH ANTARA SUNNI DAN SYIAH
Dlm Al Quran yang menyebut ‘ahlulbait’, rasanya ada 3 (tiga) ayat dan 3 surat.
1. QS. 11:73: Para Malaikat itu berkata: “Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah? (Itu adalah) rahmat Allah dan keberkatan-Nya, dicurahkan atas kamu, hai ahlulbait. Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah”.
Ayat ini jika dikaitkan dengan ayat sebelumnya, maka makna ‘ahlulbait’ adalah terdiri dari isteri dari Nabi Ibrahim.
2. QS. 28:12: Dan Kami cegah Musa dari menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau menyusukan(nya) sebelum itu; maka berkatalah Saudara Musa: ‘Maukahkamu aku tunjukkan kepadamu ‘ahlulbait’ yang akan memeliharanya untukmu, dan mereka dapat berlaku baik kepadanya?
Ayat ini jika dikaitkan dengan ayat sebelumnya, maka makna ‘ahlulbait’ adalah meliputi Ibu kandung Nabi Musa As. atau ya Saudara kandung Nabi Musa As.
3. QS. 33:33: “…Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu ‘ahlulbait’ dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya”.
Ayat ini jika dikaitkan dengan ayat sebelumnya QS. 33: 28, 30 dan 32, maka makna para ahlulbait adalah para isteri Nabi Muhammad SAW.
Sedangkan ditinjau dari sesudah ayat 33 yakni QS. 33:34, 37 dan 40 maka penggambaran ahlulbaitnya mencakup keluarga besar Nabi Muhammad SAW. para isteri dan anak-anak beliau.
Jika kita kaitkan dengan makna ketiga ayat di atas dan bukan hanya QS. 33:33, maka lingkup ahlul bait tersebut sifatnya menjadi universal terdiri dari:
1. Kedua orang tua Saidina Muhammad SAW, sayangnya kedua orang tua beliau ini disaat Saidina Muhammad SAW diangkat sbg ‘nabi’ dan rasul sudah meninggal terlebih dahulu.
2. Saudara kandung Saidina Muhammad SAW, tapi sayangnya saudara kandung beliau ini, tak ada karena beliau ‘anak tunggal’ dari Bapak Abdullah dengan Ibu Aminah.
3. Isteri-isteri beliau.
4. Anak-anak beliau baik perempuan maupun laki-laki. Khusus anak lelaki beliau yang berhak menurunkan ‘nasab’-nya, sayangnya tak ada yang hidup sampai anaknya dewasa, sehingga anak lelakinya tak meninggalkan keturunan.
Seandainya ada anak lelaki beliau yang berkeluarga, dan ada anak lelaki pula, wah masalah pewaris tahta ‘ahlul bait’ akan semakin seru dan hebat.
Mungkin inilah salah satu mukjizat atau hikmah, mengapa Saidina Nabi Muhammad SAW tak diberi oleh Allah SWT anak lelaki sampai usianya dewasa dan berketurunan?. Pasti, perebutan waris tahta ahlul baitnya akan semakin dahsyat.
Bagaimana tentang pewaris tahta ‘ahlul bait’ dari Bunda Fatimah?. Ya jika merujuk pada QS. 33:4-5, jelas bahwa Islam tidaklah mengambil garis nasab dari perempuan kecuali bagi Nabi Isa Al Masih yakni bin Maryam. Lalu, apakah anak-anak Bunda Fatimah dengan Saidina Ali boleh kita anggap bernasabkan kepada nasabnya Bunda Fatimah?. ya jika merujuk pada Al Quran maka anak Bunda Fatimah dengan Saidina Ali tidaklah bisa mewariskan nasab Saidina Muhammad SAW.
Kalaupun kita paksakan, bahwa anak Bunda Fatimah juga ahlul bait, karena kita mau mengambil garis dari perempuannya (Bunda Fatimah), maka untuk selanjutnya yang seharusnya pemegang waris tahta ahlul bait diambil dari anak perempuannya seperti Fatimah dan juga Zainab, bukan Hasan dan Husein sbg penerima warisnya.
Dengan demikian sistim nasab yang diterapkan itu tidan sistim nasab berzigzag, setelah nasab perempuan lalu lari atau kembali lagi ke nasab laki-laki, ya seharusnya diambil dari nasab perempuan seterusnya.
Bagaimana Saidina Ali bin Abi Thalib, anak paman Saidina Muhammad SAW, ya jika merujuk pada ayat-ayat ahlul bait pastilah beliau bukan termasuk kelompok ahlul bait. Jadi, anak Saidina Ali bin Abi Thalib baik anak lelakinya mapun perempuan, otomatis tidaklah dapat mewarisi tahta ‘ahlul bait’.
Kesimpulan dari tulisan di atas, maka pewaris tahta ‘ahlul bait’ yang terakhir hanya tinggal bunda Fatimah. Berarti anaknya Saidina Hasan dan Husein bukanlah pewaris tahta AHLUL BAIT.
Ya jika Saidina Hasan dan Husein saja bukan Ahlul Bait, pastilah anak-anaknya dan keturunan berikutnya otomatis bukan pewaris Ahlul Bait, mereka murni adalah bernasab pada Saidina Ali bin Abi Thalib.
Dengan demikian sudah waktunya kita menutup debat dan perbincangan masalah Ahlul Bait ini. Fihak-fihak baik kelompok sunni, habaib maupun kelompok syiah yang selama ini saling mengklaim bahwa mereka adalah keturunan ahlul bait itu, sebenarnya ridak ada haknya sebagai pewaris ahlul bait akibatnya telah menimbulkan peruncingan hubungan sesama Muslim.
1 November 2011 pada 11:17 pm
istilah keturunan nabi atau rasul dlm Al Quran tidak dikenal, lihat:
Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis (QS. 19:58).
Dlm Al Quran hanya disebut nama nabinya bukan jabatan ‘nabi’ seperti keturunan Ibrahim, keturunan Ishak, keturunan Nuh, jadi bukan disebut ‘keturunan nabi’ (Ibrahim). Hebatnya, dlm Al Quran tidak disebut sama sekali istilah keturunan Muhammad yang ada hanya Surat Muhammad. Mukjizat terbesar pada Nabi Muhammad SAW adalah ‘tidak’ dianugerahinya anak laki-laki sampai dewasa